[Skill Eksklusif, Healing Lv.1 sangat diaktifkan!]
Aku terbangun dengan rasa sakit di sekujur tubuhku. Aku bertanya-tanya berapa lama waktu berlalu sejak aku tersadar kembali.
Pikiranku masih terasa kabur sesaat.
Rasa padat dari aspal di kulitku terasa, ini artinya aku masih berada di tempatku saat pingsan.
"Siapa kamu?"
Suara ini ....
Ternyata ada sepasang sepatu di depanku.
Aku hampir terkena serangan jantung melihat Yoo Junghyuk berdiri di sana. Matanya memandangku dengan dingin.
Aku susah payah mengeluarkan suaraku.
"A-aku, Trinity."
"Nama yang aneh."
Apa yang harus ku bilang? Bagaimanapun itulah namaku.
Yoo Junghyuk si protagonis ada di depanku, sedangkan Kim Dokja tidak terlihat lagi. Apakah dia -- tidak. Dia tidak akan mati semudah itu.
Jika ini tidak berubah dari novel, seharusnya Kim Dokja berasa di bawah jembatan di telan ichiytosaurus. Memikirkannya membhatku merinding.
Aku menekan nafas. "apa ka-anda tahu dimana Kim Dokja, pria yang tadi bersamaku?"
"Dia mati."
"Tidak, mungkin?"
Aku pura-pura terkejut terhadap kata-katanya. Bagaimanapun, aku merasa aktingku kurang meyakinkan. Dilain sisi, wajahnya terlihat marah saat ini.
Aku melirik ke arah pesan dan melihat waktu yang tersisa.
Waktu yang tersisa sampai skenario berakhir adalah 2 menit. Itu artinya batas waktu semakin dekat.
"Oh tidak, waktunya tinggal sedikit."
Aku berusaha bangkit susah payah.
"Ugh... "
Dari sudut mataku, Yoo Junghyuk menyipitkan matanya. Mata kanannya bersinar keemasan, aku tahu apa yang dia lakukan.
Salah satu skill untuk melihat status informasi seseorang. Sage eyes. Itu adalah salah satu skill level tinggi yang dimiliki Yoo Junghyuk.
Untuk sesaat, tidak ada yang terjadi. Mungkin dia berpikir aku bukan ancaman?
Ngomong-ngomong, mengapa dia belum selesai? Tidak ada yang bagus dilihat dari stat menyedihkanku.
[Skill eksklusif 'Fourth Wall 302th Pieces' diaktifkan!]
[Skill 'Fourth Wall 302th Pieces' telah memblokir Sage Eyes!]
Huh?
Kilau sihir menyebar di sekitar mata Yoo Junghyuk. Langkahnya sesaat goyah saat dia menatapku dengan tajam.
"Kau, siapa identitasmu sebenarnya!?"
Rasa permusuhan mengalir deras darinya. Bahkan jika kau bertanya seperti itu aku juga tidak tahu. Aku tidak pernah mengingat memiliki skill seperti itu.
"Aku tidak mengerti apa yang kau maksud."
Mana aku tahu kalau aku memiliki skill seperti ini. Mungkinkah ini skill tanda tanya itu? Penemuan jth membuat pikiranku menjadi jernih.
"Hei, hei hei!"
Rasa panik menjalar saat tangannya bersiap menyerangku.
"Serius! Aku tidak tahu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Reader's Viewpoint |FF ORV
FanfictionRasa kedekatan yang tumbuh selama membaca novel ORV, membuatku memiliki perasaan hampa ketika mencapai akhir dari cerita tersebut. Aku ingin menyelamatkan mereka, tapi dunia itu tidak membuatnya menjadi mudah. Bagaimanapun juga, itu adalah dunia ya...