Chapter 31 : Dirimu Yang Sebenarnya (5)

229 41 6
                                    

Jika kau melihat sosok pucat dengan darah di sekujur tubuhnya, atau tangan yang hampir putus, luka yang banyak antara luka dalam dan ringan, ditambah manusia itu adalah sosok yang kau kenal bagaimana reaksimu?

Ketika Lee Hyunsung dan lainnya sampai ke tempat batas skenario, mereka tercengang dengan banyaknya mayat monster di sepanjang jalan, tubuh monster itu semakin padat seiring mendekatnya mereka ke sumber suara samar.

[Konstelasi 'Master of Steel' terdiam melihat situasi itu.]

Diantara mayat, hampir tidak jelas dibedakan, sosok manusia terkapar tak bergerak. Keberadaanya sulit diperhatikan diantara mayat yang tersebar. Sosok itu memiliki menatap tak jelas, dan berbicara sedikit sebelum menutup mata tidak memiliki energi maupun kesadaran berarti. Kulit yang pucat karena kehilangan darah membuat corak darah di tubuhnya menjadi lebih mencolok.

Han Yeonjin melihat senyum lega di wajah kelelahan itu, agak seperti keluar dari suasana penuh mayat. Tapi itu tidak penting saat ini.

"Trinity! Hei!" Jung Heewon segera menuju padanya dan memeriksanya.“Dia terluka! Apa ada yang mempunyai perban? Obat atau sesuatu yang dapat menahan darahnya?”

“Aku memilikinya di dalam sini, biarkan aku memeriksanya, aku  punya sedikit pengetahuan mengenai beberapa luka dan cedera yang kudapat dari pelatihan militer.” Lee Hyunsung mengeluarkan kotak obat serta perban dari tasnya.

"Aku juga ingin membantu." Yoo Sangah muncul di dekat mereka. Lee Hyunsung mengangguk.

Mereka melakukan semua yang bisa untuk pertolongan pertama.

Yoo Sangah mengernyit mengenai lengan yang hampir putus itu, bisakah itu digunakan dengan normal adalah hal yang tidak pasti. "Kulitnya sangat pucat."

Mereka hanya bisa sedikit mengendalikan diri dan agak tenang saat mengetahui nafasnya masih ada.

"Ah, lukanya menutup."

Atas pernyataan Lee Gilyoung, yang lain melihat arah yang ditunjukkannya. Han Yeonjin menunjuk dengan tepat waktu saat goresan yang sedang berubah bentuk dan semakin tipis. Hanya dengan melihat seksama mereka tertegun, itu lambat tapi perubahan itu jelas.

Jung Heewon mendekati salah satu luka yang ditunjuk. "Apa? Itu ... Apa itu termasuk skillnya?"

"Syukurlah, dengan ini peluang keselamatannya lebih baik."

Yang lain mengangguk dengan kata-kata Lee Hyunsung. Wajah tegang mereka sedikit melonggar.

Tak lama, Kim Dokja mendengarkan situasi yang terjadi lalu melihat Trinity. Manusia yang tampak mirip dengan mumi itu terbaring dengan jejak darah yang di perban. Memang, itu parah. Namun,  melihat kristal familiar berwarna ungu dan kuning di genggamannya, dia menjadi rileks.

Dia tidak menggunakannya. Itu berarti dia cukup percaya diri atau ada sesuatu sebagai penjaminnya.

Bahkan jika begitu, itu tidak menghentikan dirinya untuk membeli item dari Dokkaebi Bag.

Kita tidak boleh kehilangannya, dia dibutuhkan disini.

“Biarkan dia beristirahat.”

Dengan keadaan tak bisa bergerak, Trinity dibawa oleh Lee Hyunsung, kemudian diganti oleh Yoo Sangah atau Jung Heewon ketika mereka berpindah tempat. Dari berkeliling tempat menghancurkan Green Zone hingga bergerak ke lantai atas.

Sekarang, mereka berada di lantai tangga, akibat dihancurkannya seluruh green zone oleh Kim Dokja dan bantuan Lee Jihye, mereka menonton kericuhan antara monster dan manusia pada area bawah.

Lee Jihye menatap pada orang yang tertidur dengan bantalan tas di kepalanya.

"Keadaannya lebih buruk dari terakhir kali aku melihatnya."

Another Reader's Viewpoint |FF ORVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang