Chapter 19 : Api Keadilan (2)

418 110 6
                                    

Jung Heewon. Dia termasuk salah satu dari companion Kim Dokja, pedang kim Dokja, karakter yang kuat, memiliki konstelasi yang hebat, hakim keadilan, dan banyak gambaran lain pada dirinya. Diantara itu semua, sifat keadilannya adalah yang paling kuhargai.

Tidak lupa, dia adalah karakter yang badazz!

Jung Heewon bicara padaku!

"Namaku Trinity! Baru sampai ditempat ini!" aku berkata dengan semangat.

"Oke? Jadi, bisa jelaskan apa yang terjadi?"

"Ehemm, tidak masalah." Aku menenangkan diriku dan berdiam untuk berpikir. "Aku dan dia datang ke tempat ini untuk berlindung. Namun, kami mengalami sedikit perdebatan dengan bapak-bapak ini. Katanya kami harus membayar untuk masuk ke sini."

Jika di sisi dia, maka aku tidak ragu menjelaskan situasi kami padanya.

Jung Heewon menaikkan alisnya, "huh, aku baru mendengar hal itu."

Dia lalu memandang kelompok itu dengan tajam. "Kalian punya patroli yang wajib kalian lakukan. Apa yang kalian lakukan disini menganggu mereka?"

Jung Heewon berdebat dengan kepada mereka. Pada akhirnya, kelompok itu menggerutu pergi sambil bergumam, merasa sesuatu tidak berjalan sesuai keinginannya. Masalah ini terselesaikan dengan baik.

"Terima kasih telah menyelamatkan kami, um, Unnie!"

Aku membungkuk badanku sambil mengingat budaya negara ini. Jung Hewoon melambaikan tangannya.

"Tidak perlu, aku tidak melakukan sesuatu yang berarti. Kelompok itu memang sering mencari masalah dengan orang lain. Kalian baru disini 'kan? Biarkan aku mengantar kalian ke tempat perkumpulan orang-orang."

Kami mengikuti Jung Heewon menuju tempat lain.

"Ngomong-ngomong, Bolehkah aku bertanya?"

Jung Heewon mengangguk.

"Apakah anda juga melakukan patroli?"

"Hmm, bisa dibilang aku sedang berjalan-jalan untuk melihat keadaan. Yah, kamu bisa juga menganggapnya patrol. Ini bagus karena aku bisa menangkap perbuatan mereka tepat waktu."

Selagi berjalan, Jung Heewon memberi penjelasan singkat mengenai tempat ini serta keadaan yang ada. Orang-orang di Stasiun Geumho terbagi menjadi dua kelompok dan mengingatkanku agar berhati-hati dengan kelompok utama.

Aku juga mendengar bahwa Yoo Junghyuk akan membawa makanan pada kelompok ini. Sepertinya, dia masih ada di stasiun ini. Adapun dia dimana, aku tidak tahu. Aku juga tidak berniat bertemu dengannya saat aku masih mengingat tatapan membunuhnya waktu di jembatan sebelumnya.

Pria itu, dia benar-benar tidak ragu untuk membunuhku. Aku selalu merinding ketika mengingatnya.

Dari penjelasan Jung Heewon, kira-kira situasinya tidak berbeda jauh dari apa yang ditulis dalam novel.

"Kalian benar-benar harus berhati-hati saat sampai disana. Ada beberapa orang yang kalian harus hindari, terutama dari kelompok utama. Yang terbaik adalah tidak menarik perhatian."

Jung Heewon mengingatkan kami. Sebegitu buruknya ya?

"Baik! Terimakasih banyak !"

"Sama-sama. Kau sudah mengatakannya sebelumnya."

"Tidak, kami akan menghadapi masalah tanpa bantuanmu, karena itu ..." aku mengambil sesuatu dari kantung, "Unnie, tolong terima ini."

Jung Heewon menatap satu paket biskuit ditanganku.

"Itu tidak perlu-"

"Anggap sebagai balasan karena menolong kami tadi. Kami masih memiliki beberapa lagi, lagipula dengan barang-barang ini kami terlihat mencolok."

Another Reader's Viewpoint |FF ORVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang