Aku telah merasakan apa yang dikatakan sebagai penonton.
Ini mirip dengan membaca buku atau menonton film, tidak. Situasi ini lebih seperti saat menyaksikan pertandingan secara nyata. Menyaksikan kejadian di depanmu dimana dirimu beradapada tempat yang sama, dengan angin, suhu serta aroma yang mendukungnya. Namun tetap saja, yang bisa kau lakukan cuma berdiri dan menonton dari samping. Itu satu-satunya kerugian dan kelebihannya.
Di rel kereta yang gelap dan lembab ini, sedikit lebih baik dari bawah tanah tempatku menjelajah sebelumnya, ada banyak mayat tikus tanah yang berhamburan. Karakter-karakter yang melakukan aksi pertarungan dengan tikus-tikus itu baru saja mengambil istirahat mereka.
"Berapa banyak yang kau bunuh, Ahjus-oh maaf, Dokja-ssi?"
Kim Dokja melirik Jung Heewon sebentar, "... Empat."
"Cih, aku cuma dua."
"Aku tiga." Lee Hyunsung dengan senang menyampaikan hasilnya.
Mereka mendiskusikan hasil pertarungan mereka.
Bagusnya.
Tapi di dekatku tidak ada mayat tikus tanah, jelas bahwa tidak ada yang kubunuh.
[Beberapa Konstelasi bingung dengan keadaanmu.]
[Sebagian Konstelasi yang mengetahui hanya tersenyum.]
Penyebabnya?
[Kelompok 'Tikus Tanah' merasa ketakutan dengan kehadiranmu.]
Aku sudah mencoba dan mencoba, tapi mereka pasti kabur sebelum bisa kudekati dan ketika tikus itu kabur saat itulah mereka diserang oleh orang terdekat, baik itu Lee Hyunsung, Kim Dokja atau yang lainnya dengan kecepatan reaksi mereka.
Yeonjin bahkan mengalahkan dua!
Mereka benar-benar efisien pada pertarungan mereka, sampai-sampai aku bisa menonton dengan nyaman dan tenang, sebagian menyerah setelah mengejar tikus yang melarikan diri. Tidak masalah, menonton mereka masih membuatku puas.
Tidak, sebenarnya ada juga seseorang dengan situasi yang mirip. Han Myungoh bergetar di samping memeluk senjata tulang dengan erat.
Aku menatapnya dan berpikir, haruskah aku hanya melihatnya?
Dibalik kegelapan, bayangan bergerak mendekat. Sosok itu sangat sulit untuk diperhatikan jika tidak dilihat dengan cermat.
"A-ahh!"
Teriakannya menarik perhatian kami. Tikus tanah itu menggigit kaki Han Myungoh dan menyeretnya.
"Pegang ini!" Yoo Sangah menawarkan tombak tulangnya, Han Myungoh memegangnya. Detik berikutnya Yoo Sangah tertarik ke depan karena kekuatan Tikus tanah yang lebih besar.
Han Myungoh dan Yoo Sangah dibawa tikus tanah.
Dibanding tikus tanah sebelumnya, tikus itu lebih besar daripada yang lain. Kecepatannya sangat cepat sehingga mereka tidak bisa menyelamatkan Yoo Sangah dan Han Myungoh yang terseret ke dalam lubang.
Tidak ada yang berbicara untuk sebentar.
[Beberapa Konstelasi merasa prihatin dengan kejadian itu.]
Aku merasa buruk menyaksikan itu semua meski tahu bahwa itu akan terjadi. Kuatkan hatimu, beberapa hal tidak boleh berubah demi berjalannya cerita ini.
Kim Dokja dan lainnya berdiskusi untuk menyelamatkan kedua orang itu. Dengan itu, aku membuka mulutku, "Aku ingin ikut dengan kalian."
Semua memusat padaku, tapi aku hanya tersenyum dan melanjutkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Reader's Viewpoint |FF ORV
FanfictionRasa kedekatan yang tumbuh selama membaca novel ORV, membuatku memiliki perasaan hampa ketika mencapai akhir dari cerita tersebut. Aku ingin menyelamatkan mereka, tapi dunia itu tidak membuatnya menjadi mudah. Bagaimanapun juga, itu adalah dunia ya...