5. Tantangan Fai

35 7 0
                                    


**

Fai sudah mempersiapkan banyak tempat panahan. Sea dan kawan-kawan penasaran apa yang harus mereka lakukan karena arena panahan ini luas sekali.

Halaman itu dilapisi oleh padang rumput yang asri. Dan dihiasi oleh dinding pagar di sekelilingnya.

"Bagian satu. Aku tau kalian ke sini untuk kristal bumi." Ujar Fai.

"Bagian dua. Tapi kalian harus layak untuk mendapatkannya." Fai menunjukkan gaya bicaranya yang berwibawa.

"Yang pertama kita harus memanah?" Tanya Flo.

"Benar." Jawab Fai.

"Ketangkasan dan ketepatan diperlukan dalam menghadapi musuh." Ucap Fai.

"Apa yang harus kami lakukan, hanya memanah tepat sasaran?" Ray langsung bertanya.

"Tentu." Balas Fai.

Mereka semua mengambil busur. Dan mulai memanah seperti yang diajari oleh Fai.

Roar!

Sekelompok cheetah berlarian, terlihat menghalangi mereka memanah.

"Apa! Mengapa cheetah cheetah ini menganggu?" Geram Aire.

"Itulah tantangan pertama. Memanah tepat sasaran tanpa terkena cheetah itu." Ujar Fai.

"Cheetah ini berlari sangat cepat. Bagaimana caranya!? Ini sangat mustahil." Ucap Aveir sambil terus berusaha memanah.

Semua panah mereka meleset. Setidaknya tidak melukai si cheetah.

"Gunakan arah angin untuk membantu! Fokuslah!" Perintah Fai.

Di paling kanan terdapat Rei yang sedari tadi belum mulai memanah. Ia sedang fokus mengintai pergerakan cheetah.

Rei, sejak kecil sudah hobi bermain panah. Ia juga memiliki kemampuan mengintai yang baik dan penglihatan yang tajam.

"Pada detik pertama cheetah yang di depan ke arah kanan, diikuti oleh cheetah kedua yang bergerak ke kiri." Rei memperhitungkan gerak cheetah itu dengan keahlian nalurinya.

"Baik, pada detik ke 1 koma 5." Ucap Rei.

SET!

Anak panah melesat tepat di tengah papan tembak.

Rei tersenyum bangga. Diikuti oleh Fai, ia berdecak kagum pada Rei.

"Rei, hebat sekali!" Ujar Fai memuji.

"Terima kasih." Balas Rei pelan.

"Wow! Rei, bagaimana cara melakukan itu?" Flo mendekat ke tempat Rei.

"Memperhitungkan objek." Balas Rei.

"Benar sekali, Rei." Ujar Fai.

"Mungkin kau layak disebut pemanah terhebat." Puji Fai yang sampai membuat telinga Rei memerah.

"Panahan itu seru!" Ucap Aire.

"Hahah. Untung saja kita punya Rei." Kata Sea.

Mereka semua kagum dengan Rei.

"Baik, kita akan menuju ke tantangan kedua." Fai mengajak mereka ke sebuah tempat.

Busur-busur kembali diletakkan ke tempatnya. Tantangan Fai yang pertama berhasil dikalahkan dengan mudah karena Rei.

**

Tempat itu ada di kawasan tertutup, dan sangat luas. Terdapat menara raksasa yang tinggi sekali.

Aéther Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang