13. Only for Sea.

34 3 0
                                    


Disclaimer : Chapter ini diisi penuh oleh kisah asmara para tokoh 🦋.

Play : Apocalypse - Cigarettes After Sex

***

Seorang lelaki sedang menyiapkan sebuah kotak hadiah kecil. Tak lupa ia sisipkan sebuah surat kecil di sana.

Kotak itu berwarna merah muda. Dengan simbol angin dan air. Siap diberikan sebagai hadiah untuk seseorang.

Itu adalah Ray, yang menyiapkan hadiah sebagai janjinya pada Aire. Lelaki itu tak main-main dengan ucapannya.

Rei membuka pintu kamar kakaknya. "Kalau serius itu menikah, kak."

Ray langsung memberi tatapan tak mengenakan pada adiknya. Datang tak diundang, datang-datang nyerocos.

"Kenapa mukanya begitu? Rei hanya jujur." Acuh Rei.

"Cinta beda kerajaan itu susah. Jika kau orang biasa ya boleh-boleh saja. Tapi kau ini pangeran." Tambah Rei lagi.

Ray masih menatap adiknya dengan pandangan yang sama. "Hagan dan Sea saja bisa."

Rei mengeluarkan napas singkat. "Mereka kalau jodoh pun akan berguna untuk masa depan. Kalau kakak gunanya apa?"

Penuturan Rei membuat Ray bingung dengan argumen-argumen di pikirannya sendiri.

**

Salju mengguyur bagian barat daya sore ini. Ini membuat Hagan dan Sea tak bisa kembali ke Kerajaan Laut secepatnya.

"Paman akan membeli keperluan di toko. Kalian di sini saja, nanti malam ada badai." Paman Ash berujar dan segera keluar dari rumah.

"Baik paman. Hati-hati" Sahut Hagan.

Hagan menutup pintu kamar. Pandangannya beralih pada seorang gadis yang tengah membaca buku.

Hagan tersenyum tipis dan mendekati gadis itu.

"Sea. Kamu baca tentang kristal angin?"

Pertanyaan Hagan membuat Sea mengangguk.

Sea menutupi kakinya dengan selimut. Semakin malam, hawa semakin dingin pula.

Hachi~, Sea bersin.

Hidung Sea memerah karena kedinginan, ia jadi flu.

Hagan sebagai lelaki yang peka langsung pergi ke dapur. Membuat minuman hangat untuk Sea.

Ting, ting

Suara berisik dari dapur membuat Sea bertanya-tanya.

"Agan, kamu sedang apa?"

Tak ada suara jawaban dari dapur. Sea menutup bukunya, kakinya menyentuh sepasang sandal.

Dengan rasa malas, Sea berjalan ke dapur untuk melihat apa yang terjadi.

Hagan sedang mengaduk secangkir minuman. Di sampingnya ada semangkuk bubur hangat buatan Paman Ash tadi.

Setelah dirasa siap, Hagan menoleh ke belakang. Dia sedikit terkejut saat melihat Sea sudah ada di belakangnya.

Aéther Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang