4. Putri yang Terperangkap

51 6 2
                                    


***

"Siapa itu?" Tanya Sea ke Hagan.

Hagan mengerutkan keningnya bingung.

"Berani sekali kalian memasuki tempat ini!" Ujar seorang penjaga.

"Dan kau!" Penjaga itu menunjuk Sea yang sedang berusaha membuka brankas.

"Kalian pencuri?" Sambung penjaga itu.

Sea memberi kode kepada Hagan untuk mengurus Penjaga itu.

Mata Hagan memerah, ia mengucapkan serapah kalimat.

"Apa yang kau lakukan?" Penjaga itu menjadi bingung.

"Hah? Hipnotis ini tidak berpengaruh?" Batin Hagan.

"Anda berasal dari Klan Api?" Tanya Hagan ke penjaga itu.

"Bukan urusanmu. Ikut aku!" Balas si penjaga.

Penjaga itu bersiul, memberikan tanda ke penjaga yang lain.

Sea akhirnya berhasil membuka brankas tersebut. Ia sekarang memegang sebuah kristal salju. Kristal bercahaya berwarna putih bening.

**

Flo dan Rei sampai di ruangan bawah tanah. Ternyata di bawah sana adalah penjara. Dan begitu banyak tawanan di sana.

"Penjaganya banyak sekali!" Flo memerhatikan sekeliling.

"Tenang, aku akan memanah para penjaga itu. Sedangkan kamu akan memeriksa seluruh penjara." Rei membidikkan panahnya ke arah penjaga.

Flo mengangguk. Ia mengambil sebuah obor, dan berjalan dengan hati-hati.

SET! SET! SET!

Rei memanah dengan sangat mulus. Ia menyeringai bangga.

Flo melihat berbagai tawanan di penjara itu. Ternyata kebanyakan merupakan para warga kerajaan es yang ditawan. Kasihan sekali. Pantas saja rumah-rumah di bawah sana sepi.

Tetapi mata Flo tertuju pada seorang anak. Anak itu tidak terlihat seperti orang biasa. Dia terlihat seperti seorang bangsawan dari keperawakannya.

Flo mendekati bocah itu. "Hei, siapa kamu?"

Anak perempuan yang memegang lututnya itu menghadap ke Flo.

"Apa k-kau jahat?" Tanya anak itu terbata-bata.

Anak itu berdiri. Dirinya terlihat masih seperti berumur 12 tahun.

"Aku Lazuli." Sang Anak menjawab pertanyaan Flo.

"Kenapa kamu bisa dipenjara?" Tanya Flo.

"I-ibu. Menuduhku mencuri. Padahal aku tidak pernah mencuri!" Ucap Lazuli.

"Ibu!? Kamu putri dari Ratu Selene!?"

Lazuli mengangguk dengan tatapan polos. Rambutnya lecek. Pakaiannya juga sudah penuh debu.

"Aku hanya melihat lihat kristal! Tapi pengawal malah menuduhku mencuri."

Flo iba kepada anak itu. Ia segera membuka pintu penjara untuk membebaskannya.

Rei berlari mendekat, semua penjaga sudah tidak sadarkan diri.

"Para penjaga akan sadar 30 menit lagi, kita harus cepat." Ujar Rei.

"Bebaskan semua orang yang menjadi korban ketamakan sang Ratu." Perintah Iflora.

Rei memandang anak perempuan yang tengah digandeng oleh Flo. "Siapa anak ini?"

Aéther Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang