***Sea dan kawan-kawan berpamitan kepada ketua suku atas bantuannya mengenai kristal Elder.
"Terima kasih Zhora!" Ujar Sea.
"Kau bisa kembali ke sini setelah mendapatkan Aéther." Ucap Zhora.
"Kami harus kembali ke Kerajaan Laut." Sea menyalami tetua.
Para penduduk Bangsa Elder pun melambaikan tangan pada Sea dan teman-teman. Mereka nampaknya mulai percaya dan tidak takut lagi.
"Akhirnya, kita bisa istirahat." Aire merasa lega sekarang.
"Hei kudaku, kau tidak merindukanku?" Ray mengajak kudanya mengobrol.
"Sama sekali tidak." Mungkin itu yang ada di benak si kuda.
Sea dan teman-teman berjalan keluar dari tempat Suku Elder.
Kawasan suku Elder tinggal memang sukar untuk didatangi orang biasa. Mereka membuat portal ajaib berupa pohon cahaya biru yang berguna untuk melindungi tempat tinggal suku Elder.
Selain itu, terdapat menara pengawas yang hanya bisa dilihat oleh Bangsa Elder. Dan jangan lupakan gua kecil di bawah tanah.
Anggota suku yang tinggal pun memiliki kekuatan magis yang beragam. Mereka memang tercipta untuk menjadi ajaib. Suku Elder memang tidak memiliki elemen khusus, tetapi ketidaktauan kekuatan itulah yang membuat mereka berbeda.
Buktinya, Bangsa merekalah yang menciptakan kristal æthér. Mereka lebih memanfaatkan otak mereka.
Suku Elder belajar sihir untuk kebaikan, atau bisa disebut penyihir putih. Sedangkan Suku Elderians memiliki sifat yang tamak, sehingga sihir mereka digunakan untuk kejahatan. Mereka adalah kelompok penyihir hitam.
Para anggota suku kembali melambaikan tangan mereka sebagai tanda perpisahan.
"Ayo kawan-kawan, ke arah Selatan!" Ujar Aveir.
"Semoga abu biru ayahku bisa bertahan lebih lama lagi." Sea berkata pelan.
Hagan menatap Sea lembut. "Pasti bisa, kamu kan sudah kuberi buku mantra."
Sea mengangguk pelan.
Ketiga pangeran menaiki kereta kuda. Keempat putri juga ikut menaiki kereta kuda mereka sendiri.
"Ini." Rei memberikan buah-buahan dari dalam tasnya pada Aire dan Flo.
"Darimana kamu dapat ini?" Tanya Aire.
"Buah-buahan di sana banyak! Sayang kalau tidak diambil." Jawab Rei santai.
"Astaga, kamu mencuri?" Flo memggelengkan kepalanya.
"Bukan mencuri, aku hanya mengambil kok." Balas Rei sambil menaikkan kedua alisnya.
"Teman-teman, menurut kalian siapakah pria yang berjubah hitam itu?" Keadaan tiba-tiba menjadi serius saat Sea bertanya.
"Dia lebih terlihat seperti pengikut Icarus." Jawab Rei.
"Oh ya? Aku bahkan tidak pernah melihat penampilan Icarus." Aire ikut mengobrol sambil memakan buah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aéther
FantasyTidakkah kalian penasaran jika sebenarnya ada kehidupan lain yang berjalan seiringan dengan dunia kita? Berawal dari pertarungan antara klan api dan klan air demi mendapatkan elemen pencipta. Adanya oknum yang ingin menghidupkan Sang Dewa Kematian...