***
Setiap kali sedang di kamar, Sea kerap mengambil buku untuk dibaca. Rasanya ia akan bosan sekali hidup tanpa buku.
"Kamu sedang apa, Sea?" Suara dengan tone bass bertanya.
Sea menoleh, melihat ke sumber suara. Itu adalah Hagan, yang membuka pintu kamar.
"Membaca mantra kuno. Buku dari kamu dulu." Jawab Sea.
Hagan hanya membulatkan bibirnya. 'Ooh'.
Hagan menarik sebuah kursi kecil, menempatkannya di samping kursi Sea.
"Kamu mau menghafal? Sihir ini sulit digunakan. Perlu konsentrasi tinggi." Hagan berujar seraya menatap buku mantra bersampul cokelat tua tersebut.
Sea mengangguk yakin. "Tak apa. Kita memang harus berlatih sejak dini, Agan. Siapa tau kita benar-benar membutuhkan sihir, bukan kekuatan elemen kita."
"Baiklah. Ini sihir penerangan, ada sihir yang membuat ruangan gelap. Wow, sihir paling tinggi. Membaca pikiran orang lain, penyamaran.." Hagan melihat-lihat isi buku itu.
"Siapa yang bisa membaca pikiran orang Agan? Bagaimana mungkin.." Sea tertarik.
"Dengan kristal Elder. Kristal itu kuat, menyimpan banyak sihir. Bisa membantu. Lebih baik kita segera menggunakan kekuatan kristal itu."
Sea mengangguk mendengar jawaban Hagan. Ya walaupun mereka semua tak pernah menggunakan kristal karena tidak bisa sembarangan dipakai.
"Lebih baik kita memadukan kekuatan saja. Api dan air, bukankah itu keren sekali? Belum pernah ada kekuatan fusi.. gabungan." Kata Sea.
"Dua barang yang kita punya ternyata dua hal yang ada di ramalan, Sea. Entah apa takdir kita berdua.. selagi kita bersama, semua akan baik-baik saja." Hagan menyahut, sambil memberikan tatapan menenangkan.
Entahlah, Hagan. Semua tergantung author.
***
Di tenggara, suasana sedang ricuh. Keluarga pemilik marga Lorvil harus diasingkan.
Putra Logan Lorvil kini sedang berbincang dengan Luther.
"Sebenarnya aku senang sekali akhirnya bisa keluar dari Elderians ini." Putra Logan berbisik pada Luther.
Luther mengangguk. "Ya. Ini keinginanmu daridulu.. sekarang kau bisa membantu Hagan dan teman-temannya. Ini rahasia, tetap berhati-hati."
"Ya paman, tapi aku tak tau aku akan membantu atau tidak-- bahkan bagaimana jika aku tidak bertemu mereka?" Putra Logan menjadi lebih pesimis.
Luther menggeleng tegas. "Kau pasti bertemu dengan mereka, cepat atau lambat, Lloyd."
Lloyd sedikit berdecih.
"Lebih baik kau bersekutu dengan Suku Elder. Lebih baik dari tinggal di tempat suram seperti ini. Bawa juga ibumu."
Lloyd mengangguk mematuhi perkataan Luther. Luther keluar ruangan, ia memang sibuk.
***
Seperti biasa, Felixir selalu mengumpulkan para anggota Elderians. Sudah beberapa menit mereka membahas strategi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aéther
FantasyTidakkah kalian penasaran jika sebenarnya ada kehidupan lain yang berjalan seiringan dengan dunia kita? Berawal dari pertarungan antara klan api dan klan air demi mendapatkan elemen pencipta. Adanya oknum yang ingin menghidupkan Sang Dewa Kematian...