Special Part Flashback Agansea.Refresh setelah perang sama anggota Elderians.
***
Wanita dengan rambut cokelat yang tergerai sedang menimang seorang bayi berumur satu tahun. Sorot matanya begitu indah. Memancarkan cahaya gemilang.
"Hagan nanti jadi pangeran yang baik ya." Ucap wanita itu.
Hagan yang masih bayi hanya memandang raut wajah sang ibu. Sekali-sekali Hagan tersenyum--tertawa.
"Yang Mulia Ratu Eve!" Seorang pelayan menuju Ratu Eve.
Ratu Eve bertanya ke pelayan tersebut. "Ada apa?"
"Ratu Athlana dari Klan Air sudah melahirkan!" Balas pelayan itu.
Sontak Ratu Eve langsung tersenyum lebar. Ia menaruh Hagan ke sebuah ayunan kayu.
"Laki-laki? Perempuan?" Ratu Eve bertanya lagi.
"Perempuan yang mulia! Doa Yang Mulia telah dijabah!"
Ratu Eve bernafas lega. Ia benar-benar bahagia saat ini. Menurutnya, ini adalah cara untuk menyatukan Klan Api dan Klan Air.
"Kalau begitu aku akan mengajak Pangeran Hagan untuk pergi ke sana." Ujar Ratu Eve sambil memandangi putranya.
"Maaf Yang Mulia, bagaimana dengan Raja Ignatius?" Kata si pelayan takut-takut.
"Tenang saja. Aku akan meminta izin terlebih dahulu padanya." Yakin Ratu Eve.
Eve menaruh Hagan di keranjang bayi. Setelah itu dia menidurkan Hagan. Hagan bayi saat ini sedang tertidur pulas.
"Pelayan, jaga Hagan. Aku akan bicara dengan Yang Mulia Raja." Perintah Ratu Eve.
"Baik, Yang Mulia."
Ratu Eve berjalan anggun menuju ruangan Raja. Derap langkah kakinya senantiasa disegani oleh seluruh orang di Istana.
Pintu setinggi dua meter berlapis emas dibuka. Ruangan yang menyeramkan. Ruangan Ignatius.
Raja Ignatius ternyata sedang sibuk bersama para menterinya. Entah membahas apa, yang pasti tugas kerajaan.
Pengawal mengumumkan kehadiran Ratu Eve. Semua menteri langsung berdiri, dan membungkukkan badan.
"Ratuku, mengapa kau kemari?" Tanya Ignatius lembut, masih dengan nada khas bangsawan.
"Aku ingin membicarakan sesuatu, apa kau sibuk?" Eve menjawab sopan.
Raja Ignatius memandangi para menterinya singkat, berpikir sejenak. Kemudian langsung memandang Eve.
"Pertemuan kita hari ini sampai di sini. Casper, jangan lupa untuk mencari peta itu." Ignatius memerintah dengan tegas. Semua orang menghormatinya.
Sekarang hanya ada empat mata dalam ruangan. Sepasang suami istri. Raja dan Ratu Kerajaan Api.
"Apa yang ingin kau bicarakan, ratuku?" Ignatius duduk kembali.
"Raja Triton dan Ratu Athlana.. anak mereka sudah lahir." Ignatius mendengarkan dengan seksama, seolah sudah tau apa yang istrinya akan bicarakan.
"Ya.. lalu? Kamu ingin menemui Ratu Athlana?" Tanya Ignatius.
Ratu Eve mengangguk pelan.
"Cukup sudah perang dingin antara Klan Api dan Klan Air. Penerus kita harus mengakhirinya." Ujar Ratu Eve serius.
Penuturan Eve disetujui oleh Ignatius, menurutnya hal itu memang benar.
"Tolong biarkan aku mempertemukan Hagan dengan putri Athlana." Ratu Eve akhirnya mengucapkan hal yang membuatnya bertemu Ignatius.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aéther
FantasyTidakkah kalian penasaran jika sebenarnya ada kehidupan lain yang berjalan seiringan dengan dunia kita? Berawal dari pertarungan antara klan api dan klan air demi mendapatkan elemen pencipta. Adanya oknum yang ingin menghidupkan Sang Dewa Kematian...