***
Tangki berisi cairan hijau sedang diaduk oleh Ratu Hera. Wanita itu benar-benar gila! Ia ingin membangkitkan seluruh manusia yang sudah tak bernyawa.
Kalau orang yang masih hidup tak bisa menjadi pengikutnya, kenapa harus susah-susah? Pikir Sang Ratu.
Lagipula prajurit orang mati terdengar lebih keren. Tengkorak-tengkorak menyerang. Begitu menakjubkan.
"Deraza. Minggu depan adalah harimu naik tahta!" Ratu Hera tertawa bangga dengan anak sulungnya.
Gadis berusia 16 tahun itu melirik ibunya. "Kerajaan api akan menjadi milik keluarga Demetria, Bu!" Dera tersenyum bahagia, tanpa sadar bahwa dia membuat keluarga Hagan menderita.
Devaka ikut menghampiri keduanya. "Kau harus mengangkat ku sebagai wakilmu!" Perintah Deva pada Dera.
Deraza dan Devaka Khai. Putri dari Illias Khai dan Hera Demetria ini benar-benar mewakili sifat Bangsa Elderians.
Tamak, iri hati, amarah, kejam, tak punya hati.
"Ibu jangan lupa untuk terus menghipnotis Raja Ignatius itu agar menjadi jahat kembali." Deraza berucap.
"Tentu. Bukan masalah besar." Sang ratu menyeringai.
Hera melepas sarung tangannya. Sambil menatap kedua putrinya.
"Loueve sudah memengaruhi otak Ignatius. Dia sudah merusak keturunan Icarus. Maka ibu akan memperbaikinya." Ucap Hera seraya memainkan rambutnya yang bergelombang
"Dewa Icarus pasti akan bangga sekali dengan ibu karena sudah membuat keturunannya mendukungnya." Sambung Hera lagi.
Deraza dan Devaka menyetujui perkataan ibunya. Anak bagai sang ibu.
Deraza dan Devaka saling bergandengan tangan. Mereka menuju ke dapur, untuk makan.
**
"Siapa kalian!" Seorang prajurit memasuki ruangan tempat penyimpanan harta.
Sea dan kawan-kawan jadi panik, melihat prajurit itu yang lengkap bersenjata dan sudah memakai perisai.
"Kami hanya tersesat kok!" Jawab Aire dengan senyum palsunya.
Di belakang prajurit itu ternyata sudah ada banyak prajurit lainnya. Ramai.
"Berakhir sudah kita." Kata Zale.
Hagan sudah berhasil memegang benda warna emas yang mengkilap.
"Itu dia pencurinya! Serang!" Seorang prajurit mendorong pedangnya ke depan.
"Panggil Raja Siren terlebih dahulu." Prajurit lainnya menyuruh.
Seorang pria dengan ekor silver nya, taring, dan mahkota di kepalanya sudah mendatangi ruangan itu.
Para prajurit langsung memberi jalan seraya membungkukkan badan pada sang raja.
Ia memandangi delapan remaja di depannya, sambil tertawa mengejek.
"Oh, bocah-bocah ini mencoba masuk ke ruangan terlarang." Nada Lucifer menggelegar ke seluruh ruangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aéther
FantasyTidakkah kalian penasaran jika sebenarnya ada kehidupan lain yang berjalan seiringan dengan dunia kita? Berawal dari pertarungan antara klan api dan klan air demi mendapatkan elemen pencipta. Adanya oknum yang ingin menghidupkan Sang Dewa Kematian...