7. Darah Elder

39 5 0
                                    


**

Hagan, Sea, dan Zhora mendarat di sebuah istana yang ternyata tersembunyi di dalam lumpur. Istana itu dari luar terlihat tidak terawat. Banyak pohon mati, hawa yang seram. Serta tembok-tembok istana yang berwarna hitam.

"Sungguh kelam." Kata Sea.

"Hati-hati, banyak tipu daya." Zhora mengingatkan.

"Apa maksudmu?" Tanya Hagan.

"Ada gelembung. Siapa yang membuat gelembung?." Hagan penasaran.

"Hei jangan disentuh!" Zhora memperingatkan.

BRUK

Hagan terlanjur memecahkan gelembung itu, dan sontak ia jatuh ke sebuah lubang.

"Bagaimana bisa tiba-tiba ada lubang!" Kesal Hagan.

"Bodoh! Itu ilusi!" Geram Zhora.

Sedangkan Sea hanya membantu Hagan untuk kembali naik.

"Kemampuan ilusimu masih belum kuat." Ujar Zhora.

"Baik. Maafkan kami." Kata Sea.

Mereka berjalan menyusuri jalan setapak yang terbuat dari batu. Di hadapan mereka terdapat tembok yang tinggi. Di tengah tembok itu ada sebuah pagar dengan sebuah tulisan dengan huruf Benua Aletheia.

Sea mencoba membaca tulisan itu.
"El-der-i-ans"

Angin langsung menerpa wajah mereka semua setelah Sea membaca.

"Maaf, aku baru ingat nama punya kekuatan jika disebut di tempat pemilik sang nama." Ucap Sea.

"Itu adalah nama suku Elder yang mendukung Icarus." Ujar Zhora.

"Di sini banyak prajurit bayangan, berhati-hatilah." Lanjutnya.

"Bagaimana cara kita masuk? Sahut Hagan.

"Berlari ke tembok itu." Jawab Zhora.

"Pasti ilusi lagi." Sea menaikkan topi jubahnya dan bersiap menembus tembok.

Zhora jadi yang pertama masuk. Tubuh Zhora masuk ke dalam tembok, dan seketika mereka berada di sebuah ruangan.

Ruangan itu sulit dideskripsikan, yang pasti hawanya suram dan gelap. Jahat, kejam.

"Ssst, di sini banyak penyihir hitam." Ujar Zhora yang membuat Sea bertanya-tanya.

"Penyihir gelap? Sepertinya aku pernah membaca hal itu." Sea mengingat ingat kembali.

"Penyihir itu berjubah hitam. Mereka Elderians yang hebat." Ucap Hagan.

"Mereka punya kekuatan energi yang berbeda-beda. Sihir yang kuat." Jelas Zhora.

"Mereka punya semacam komplotan?" Tanya Sea.

"Benar."

Mereka bertiga berjalan sambil mengendap-endap dari para penjaga. Di sisi lain, kawan mereka yang berada di penjara juga berusaha untuk keluar.

Penjaga penjaga itu banyak sekali. Mereka berkeliling dengan cepat.

"Energi mereka tiga kali lebih besar dari orang biasa. Senjatanya bukan main, mereka mendapatkannya dari Dewa Kematian." Ujar Zhora.

"Ssst!" Hagan melihat seseorang, ia langsung menyuruh Zhora dan Sea bersembunyi.

Seorang orang pria berambut hitam panjang berjalan, di sampingnya ada pria berambut putih yang diajaknya berbincang.

"Sang Dewa akan bangkit. Elderians akan kembali jaya sebentar lagi." Ucap pria rambut hitam dengan nada percaya diri.

"Akhirnya kita akan menguasai dunia. Semua elemen." Kata pria berambut putih.

Aéther Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang