17

1.4K 153 1
                                    


...

Jake terbangun saat cahaya matahari mulai merasuk kedalam celah jendela kamar yang ia tempati. Matanya menyipit dan tak lama terbuka dengan sempurna. Ia menelisik ke segala arah namun tidak menemukan siapapun disana. Kalian tentu tau siapa yang Jake cari.

Sunghoon

Wanita itu sudah tidak berada di sampingnya lagi, sudah tidak tertidur si pelukannya

Dimana dia ?

Jake beranjak dari ranjang untuk mengambil baju dan juga celananya yang tergantung di di depan lemari baju, sepertinya Sunghoon memang sudah membereskannya. begitu semua terpasang di tubuhnya ia berjalan untuk keluar dari kamar namun saat ia akan mulai melangkahkan kakinya ia melihat ada sesuatu yang di letakkan di atas nakas.





“Aku pergi ke rumah sakit, di meja makan sudah ada Samgyetang untuk memulihkan tenaga dan demammu”







Tanpa di pandu bibir Jake tertarik sempurna. Dia tersenyum

Apa ini nyata ?

Kakinya melangkah untuk menuju meja makan, dan benar saja disana sudah ada semangkuk Samgyetang yang terlihat sangat menggoda.

Tangan Jake mulai menyendok kuah Samgyetang dan menyuapkannya kedalam mulut.

Enak

Masih sama seperti yang pernah ia rasakan enam tahun lalu.  Lagi-lagi bibirnya mengembangkan sebuah senyuman.

Dia suka, Jake menyukai ini

Apalagi jika ia mengingat kejadian semalam, rasanya ia ingin menghentikan waktu saat itu juga. Rasanya terlalu menyenangkan, dan dia tidak rela untuk melepaskannya.


000

“Bagaimana dengan Jake ?”

Heeseung yang tengah menyendok sarapanNya menyempatkan diri untuk bertanya kepada Sunghoon

“sudah lebih baik” jawab Sunghoon singkat

“Kalian. . . Membicarakan sesuatu ?”

Bukan berniat untuk ikut campur, hanya saja Heeseung berharap bahwa Jake akan mengatakan sesuatu yang bisa membuat hubungan keduanya kembali membaik.

Sebenci-bencinya Heeseung pada Jake, dia tetap ingin pria itu menyesal dan memperbaiki semua kesalahan yang pernah ia lakukan.

“Tidak”

Tapi Sunghoon berkata tidak. Apa waktu semalam kurang bagi Jake mengatakan penyesalannya ?

“Kau yakin ?” tanya Heeseung

“e-eomma..”

Perhatian Heeseung dan Sunghoon seketika teralih kala mendengar suara Aeri menyapa pendengaran mereka

“sayang, akhirnya kau sadar” seru Sunghoon

“Sunghoon-ah, aku akan memanggil dokter”

Heeseung keluar untuk memanggil dokter, sedangkan Sunghoon dengan perasaan lega mengelus lembut kepala Aeri

“eomma...Aeri tadi bermimpi” cicit Aeri dengan mata menatap lekat ke arah ibunya

“Aeri bermimpi apa ?”

Gadis kecil itu tersenyum lebar kemudian memeluk tangan ibunya “Aeri bermain dengan paman tampan..” ujar Aeri yang membuat senyum Sunghoon menghilang seketika “...paman tampan menggendong Aeri untuk bermain pesawat-pesawatan, memeluk Aeri untuk tidur, dan membangunkan Aeri untuk pergi ke sekolah. Aeri senang bersama paman tampan”

Relion (JakeHoon) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang