...“Pelan-pelan..”
Sunghoon secara perlahan memapah Jake untuk keluar dari kamar mandi, tubuh pria itu masih sangat lemah jadi dia harus terus membantunya untuk melakukan sesuatu.
“Terima kasih” ujar Jake begitu ia sampai di ranjang rawatnya.
“Sama-sama”
Keduanya kembali terdiam, masih terlalu canggung jika hanya berdua saja. Aeri sedang sekolah...sudah terlalu lama anak itu mengambil izin, jadi Sunghoon sedikit memaksa anaknya untuk kembali bersekolah dengan iming-iming nanti akan dibelikan chocopie dan todur memeluk 'appa paman tampannya'
“Bisa duduk disini...disampingku”
Sunghoon yang memang sejak tadi masih berdiri lantas memandang Jake yang kini juga menatapnya dari tepi ranjang.
Perlahan Sunghoon mendekat dan duduk bersebelahan dengan Jake yang juga masih terduduk dengan kaki menggantung
“Maaf”
“u-untuk apa ?” tanya Sunghoon
“Semuanya, aku sangat-sangat meminta maaf untuk semua yang pernah aku lakukan padamu, perkataan kasarku, tamparanku, dan sikap brengsekku yang menyuruhmu untuk membunuhnya. Aku tidak akan melakukan pembelaan apapun jika kau ingin menghukumku, demi apapun aku rela, tapi...tapi bisakah kau membiarkan aku kembali bersamamu...juga Aeri ? Aku..aku benar-benar tidak sanggup jika harus melihat kalian bergantung kepada orang lain, aku tau jika aku terkesan tidak tau diri karena meminta hal seperti itu padamu.. tapi aku tidak bisa menahannya. Aku terlalu menginginkan kalian, dan aku tidak ingin kalian dimiliki orang lain. Aku...aku mencintai kalian, sangat”
Jake mengeluarkan semuanya kepada Sunghoon. Dia tidak ingin menyesal di kemudian hari karena terlalu takut mengungkapkan keinginan dan ketakutannya. Dia tidak ingin Sunghoon maupun Aeri bersama orang lain, bahkan jika itu Heeseung sekalipun.. dia tidak mau, dia ingin dirinyalah yang mebjadi tempat keduanya bergantung dan meminta.
“kau ingin ku hukum ?” tanya Sunghoon
Dengan lemah Jake mengangguk. Ya, dia akan lebih senang jika Sunghoon memberinya hukuman lalu memaafkannya daripada dia harus menyesal seumur hidup tanpa ada penerimaan kata maaf dari wanita itu.
“kalau begitu mendekat”
Tanpa di minta dua kali Jake menuruti permintaan Sunghoon, dia tau... Mungkin dia akan mendapat tamparan yang sama seperti saat dulu ia menampar wanita itu. Karena itulah setelah ia mendekatkan dirinya, matanya juga ikut menutup. Bersiap untuk menerima tamparan di pipinya.
Namun, hingga beberapa saat Jake pada posisi itu ia tidak merasakan apapun mendarat di pipinya, sampai....
Cup
Seketika mata Jake terbuka, terlalu terkejut dengan apa yang tengah ia terima saat ini.
Sunghoon..
Wanita itu mencium keningnya, tidak hanya mengecup. Karena ciuman itu tertahan hingga beberapa detik lamanya sampai akhirnya ia melepaskan ciumannya.
“Aku memaafkanmu, benar-benar memaafkanmu” gumam Sunghoon
Mata sayu Jake terbuka lebih lebar, seakan kurang percaya dengan apa yang baru saja Sunghoon katakan“aku memaafkanmu... Dan menginginkanmu kembali padaku, juga Aeri”
“Sunghoon-a”
“jangan pernah meninggalkan kami lagi. . Itu menyakitkan”
Perlahan senyum Jake mengembang sempurna, bahkan air mata juga ikut berperan dalam suasana bahagia yang kini tengah ia rasakan. Perasaannya senang kian membuncah kala ia melihat senyum cantik milik Sunghoon terbit di depan matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Relion (JakeHoon) END
FanfictionKu harap kau tidak akan menyesalinya suatu hari nanti Jake Shim - Park Sunghoon