...Sudah lebih dari dua minggu Jake berada di rumah sakit, juga satu bulan lamanya ia hanya berdiam diri di rumah setelah rumah sakit mengijinkannya untuk melakukan pemulihan di rumah.
Dan ya, selama itu pula Sunghoon dan Aeri tinggal di rumahnya.
Hanya mereka bertiga.
“Duduklah, aku bisa melakukannya sendiri”
“Aku ingin membantu”
Saat ini Sunghoon dan Jake sedang berada di dapur untuk memasak makan siang, Aeri belum pulang karena hari ini anak itu ada acara darmawisata dengan para guru di sekolahnya, jadi akan pulang lebih lambat dari biasanya.
Berkali-kali Sunghoon sudah menyuruh Jake untuk duduk bersantai saja di ruang tengah, hanya saja pria itu begitu keras kepala dan memaksa ingin membantunya memasak.
“Kau harus.....”
“banyak istirahat. Aku sampai bosan dengan kata itu Hoon” potong Jake dengan malas
Sungguh, dia ini sudah tidak merasakan sakit sama sekali. Tapi wanita itu terus saja menyuruhnya untuk istirahat.
Bosan dia itu.
Sunghoon menarik nafas beratnya “baiklah, kalau ingin membantu lipat saja baju-baju Aeri yang ada di kamarku”
“nanti saja”
“Katanya tadi mau membantu”
“Mau membantu disini”
“Yasudah, kau saja yang masak.. aku akan lipat-lipat saja”
“Hooooon~”
Seketika kening Sunghoon mengernyit, tubuh bagian atasnya sedikit menjauh dari Jake yang memang sejak tadi berdiri di sampingnya.
Heol, apa itu tadi ?
Jake merengek ?
Sunghoon tidak salah dengar kan ?
“biarkan aku disini, ya ya yaaa”
Kenapa Sunghoon jadi merinding begini, sejak kapan Jake jadi seperti ini ? Yaa kecuali jika pria itu sedang berada di depan kamera.
“yasudah yasudah, tapi jangan merengek seperti itu... Kau membuatku takut”
Dengan cepat senyum Jake merekah lebar, membuat Sunghoon lagi-lagi merinding di buatnya
Dia masih belum terbiasa dengan Jake yang seperti ini.
“jha, ayo kita potong wortel ini bersama-sama” seru Jake
Pria itu tiba-tiba saja sudah menghimpit Sunghoon dengan tangan yang menggenggam tangannya yang sedang memegang pisau.
“Ini namanya bukan membantu, kau malah membuatku sulit untuk bergerak”
“tidak usah terburu-buru, kita sedang tidak di kejar waktu” balas Jake
Setelahnya mereka sama-sama terdiam dengan tangan yang masih bergerak untuk memotong beberapa bahan makanan. Sebenarnya Sunghoon sedikit tidak nyaman dengan posisinya yang seperti ini, ah.. dari pada tidak nyaman mungkin lebih tepatnya malu. Dia malu, bahkan pipinya terasa panas.. berharap saja tidak sampai memerah.
“pipimu panas” ujar Jake
“i-ini karena aku sedang gerah”
Jake terkekeh kecil “benarkah ?”
Dengan gerakan kaku Sunghoon mengangguk.
Cup
Hei !
KAMU SEDANG MEMBACA
Relion (JakeHoon) END
FanfictionKu harap kau tidak akan menyesalinya suatu hari nanti Jake Shim - Park Sunghoon