Part 8

348 70 23
                                    





Dahyun turun dari mobil Sinb yang diikuti olehnya, setelah mobil terparkir sempurna mereka berjalan menuju kelas.

"Jelasin"

Dahyun menoleh dengan tatapan bingungnya. "Apanya yang dijelasin?" Tanyanya.

"Jangan pura-pura bego. Lu gak cocok"

"Sialan lu" damprat Dahyun kesal.

Sinb merole matanya malas. "Lu kenapa bisa ada di daerah appartemen Jungkook?" Tanyanya.

"Woww gilaa! Lu kok tau? Jangan-jangan lu cenayang ya?" Tuding Dahyun menyipitkan matanya.

"Terserah. Gue capek punya temen modelan kek lu" dengus Sinb.

Dahyun terkekeh melihat wajah kesal sahabatnya itu, hingga seorang lelaki menghadang jalannya-ahh bukan seorang melainkan segerombolan.

"Kemarin malem lu kemana?" Tanya Bambam to the point.

"Bukan urusan lu. Jadi lu gak perlu tau"

Bambam menghela nafasnya. "Kalo bukan karena bokap lu gue juga gak sudi nanyain lu. Lu tuh tau diri dikit, bisa?" Timpalnya.

"Gue? Tau diri? Bukannya kata-kata itu cocok buat lu sendiri" balas Dahyun menyunggingkan senyumnya.

Tangan Bambam terkepal kuat hingga urat lengannya terlihat. "Gue gak mau debat. Bokap lu nyuruh gue buat bujuk lu pulang, sedangkan lu malah seenaknya gini. Minimal jangan nyusahin jadi orang" ujarnya menatap gadis itu kesal.

"Lu gak perlu repot-repot bujuk gue. Bukannya gue udah baik hati buat izinin lu menikmati kekayaan bokap gue?" Timpal Dahyun menatap Bambam dengan pandangan remeh.

"Lu jangan ngelunjak, anjing!"

Dahyun tersenyum jahil. "Ohh gue kelewatan ya? Maaf"

"Gue gak akan pernah lupa sama kelakuan lu ke adek gue atau nyokap gue sekalian. Kalo bukan karena Om Jackson gue udah bunuh lu dari lama" tekan Bambam menyorotkan tatapan penuh kebencian kepada gadis itu.

"Kenapa gak sekarang? Toh mau dulu, sekarang atau nanti gue juga tetep mati" ujar Dahyun dengan tenang.

"Kak Day, pulang ya. Om Jackson nya-"

"Sshht diem! Bacot lu lembek" potong Dahyun menyimpan jari telunjuk di bibirnya, lalu melangkahkan kakinya meninggalkan mereka semua.

"ANJING!" Umpat Mingyu.

"Wisss kalian emang cocok. Sama-sama keliatan bego nya" balas Dahyun berbalik menunjukkan kedua jempolnya lalu tertawa terbahak-bahak.

Mingyu yang mendengar itu mengepalkan tangannya kuat, ia tidak terima Eunha di permalukan seperti itu di hadapan semua murid.

"J-jangan kak. Aku gak apa-apa" tahan Eunha ketika lelaki itu akan mengejar Dahyun.

"Tuh anak makin jadi aja" dengus Bobby.

"Bukannya hari ini om Jackson ke sekolah?" Tanya Yugyeom.

Bambam mengangguk. "Buat ngurus kasus lu kemarin"

"Bagus! Gue harap dia di skor"

"Tapi menurut gue sih kemungkinan besar enggak. Lu inget waktu kasus Jennie yang jatuh di tangga? Besoknya tuh anak bisa sekolah lagi. Katanya cuman dikasih peringatan doang" ujar Bobby membuat Yugyeom kesal.

"Gak adil bet anjir"

"Anak holang kaya"

"Cabut!" Ujar Mingyu mengakhiri perbincangan mereka.

Yes, I'm Dahyun Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang