Part 21

365 64 10
                                    





Tri-G menganga melihat gadis itu tengah menyantap beberapa makanan yang sempat mereka beli-Aah lebih tepatnya membelikan, mereka pikir ide itu hanya untuk mengelabui Taehyung, Winwin dan Eunwoo yang tadi bersama mereka. Tapi?? Semua diluar angkasa memang.

"Enak?" Ujar Moonbin memperhatikan gadis itu dengan tumpang dagu.

Dahyun mengangguk semangat sambil menyantap bakso yang lumayan besar itu, pipinya yang gembul jadi tambah gembul karena makanan tersebut.

June merole matanya. "Ck. Waktu satu jam  gue terbuang sia-sia karena lu"decaknya kesal.

"Gwak iwkwlahs newrawktirnya" ujar Dahyun.

"Telen dulu anjirr! Gue kagak ngerti bahasa alien" cetus Daniel yang sedang memakan sosis bakar itu.

Dengan perlahan Dahyun menelan makanan itu lalu menyeruput es teh manis yang dibelikan oleh Moonbin. "Mau nyobain" ujarnya.

"Makanan lu masih banyak boncel. Sekarang minta yang Daniel? Bener-bener nih bocah" gerutu June menggelengkan kepalanya.

Daniel melotot tak terima. "Dihh kagak! Ini punya gue, ya masa lu embat juga" ujarnya.

"Ck. Nyobain dikit doang kuDaniel"

"Gak! Gak!" Daniel menggeleng tidak mau.

Dahyun mendengus dengan pipi yang mengembung.

"Tujuan lu sebenarnya apa sih?" June bertanya dengan menatap lekat gadis itu.

Sejenak Dahyun terdiam sambil memakan baksonya, membuat Tri-G ikut terdiam juga memperhatikan gadis mungil itu hingga suapan terakhir.

"Huwaahh kenyang hehehe" kekehnya mengusap perutnya yang benar-benar terisi penuh.

Moonbin mendelik. "Gimana gak kenyang, lu makan kek orang kelaperan. Mana semua di embat lagi" cetusnya.

Gadis itu hanya nyengengesan tanpa dosa, membuat mereka bertiga kompak mendengus kesal.

"Jawab anjir! Gak mungkin kan lu cuman minta teraktiran ke kita, sedangkan duit lu bejibun" ujar Daniel sambil memakan sosis bakarnya yang sempat tertunda tadi.

Dahyun menundukkan wajahnya lalu mendengus pelan. "Gue mau minta tolong sama lu pada, meski gue sendiri gak yakin lu pada bisa dipercaya atau enggaknya. Tapi karna hati nurani gue nunjuknya lu pada jadi gue bisa apa" jelasnya menatap mereka satu persatu.

"Jadiiiiiii???" Kompak Moonbin dan Daniel yang tidak paham.

"Sebelum kepembicaraan selanjutnya gue mau nanya sama lu pada" Dahyun menegakkan tubuhnya. "Kalian tau darimana kalo Pinky itu dibunuh bukan bunuh diri?" Tanyanya pelan namun penuh nada penasaran didalamnya.

June sedikit tersentak ketika gadis itu menanyakan kejadian yang beberapa jam lalu, sedangkan Moonbin dan Daniel sudah menggaruk tengkuknya yang tidak gatal dengan canggung.

"Lu penasaran?" Tanya June mendekatkan wajahnya kepada mereka, seakan tidak boleh ada yang tahu selain mereka.

Dahyun mengangguk ribut, lalu merapatkan telinganya kepada June.

"Jawabannya ada pada diri lu sendiri" ujarnya membuat dahi gadis itu mengerut sempurna. "Gue liat lu lari ke rooftop, gimana gue gak curiga? Toh lu sendiri kan yang bilang kalo Pinky kirim lu what's up sebelum kejadian itu" lanjut June.

"Hah? Kapan gue kasih tau lu pada"

Daniel berdecak. "Ck. Pelupa! Waktu dikelas atas yang kosong" ujarnya.

Yes, I'm Dahyun Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang