part 4

388 71 20
                                    





Dan disinilah mereka, di tempat yang sama sekali tidak Dahyun pikirkan. Bayangkan saja, jika orang terluka biasanya di bawa ke rumah sakit atau klinik terdekat. Lah dia? Malah di bawa ke apartemen milik lelaki itu.

Tak henti-hentinya Dahyun terus mengumpat, bahkan setelah dirinya diobati.

Kalian bertanya siapa yang mengobati Dahyun? Tentu saja dokter, bukan lelaki yang sudah berani membawanya kesini. Bahkan lelaki itu keluar meninggalkan dirinya seorang diri, dokter yang menanganinya sudah pulang begitu saja.

"Sial banget gue hari ini!" Rutuk Dahyun.

Gadis itu terduduk diatas sofa sambil melipat kedua tangannya, ia kesal. Benar-benar kesal.

"Ini gue kagak dijual ke om-om pedo atau kakek-kakek tua kan?" Gumamnya takut sendiri.

"Lu pikir?"

"ANJENG!" Kaget Dahyun ketika mendapati lelaki tersebut di sampingnya.

"Mulut!" Tegurnya.

Dahyum mendengus. "Lu kalo masuk kasih gue aba-aba kek, nyelonong aja kek anjing" rutuknya kesal.

Lelaki itu mengangkat bahunya acuh. "Lu lupa? Ini apartemen gue" ujarnya.

"Dihh lu pikun? Siapa yang udah bawa gue kesini hah? Lagian lu siapa sih? Kita kenal" cerocos Dahyun tanpa henti.

Lelaki itu menghela nafas, lalu membuka sepatu dan helmnya. Membuat mulut Dahyun menganga sempurna, ketika mata mereka saling menatap.

Dahyun mengerjap-ngerjap matanya, berharap ini semua hanya mimpi. Namun semua itu terasa nyata ketika tangan besar Jungkook memukul pelan pipi chubby nya.

Yap! Jungkook, lelaki yang tadi pagi membolos bersamanya.

"Terpesona heh?" Ujarnya tersenyum miring.

Gadis itu bergidik ngeri. Terpesona? Yang ada dia ingin sekali memukul wajah lelaki itu hingga babak belur. Berani sekali membuat seorang Dahyun putri satu-satunya keluarga Smith terluka. Ck.

"Nih" Jungkook menyodorkan sekantung plastik kehadapan Dahyun.

"Apaan ni?" Gadis itu terlihat waspada dengan pemberian Jungkook.

"Sianida" celetuknya.

"Lu..."

"Bakso" potong Jungkook yang beranjak dari duduknya.

"Eh! T-tunggu" Dahyun menarik ujung baju Jungkook untuk menahannya.

Lelaki itu menoleh lalu mengerutkan keningnya melihat bagaimana Dahyun menahannya, gadis itu bahkan enggan menatap wajahnya.

"M-maksud lu bersikap kayak gini, apa?" Ia memberanikan diri untuk bertanya walau rasa takut terus menghantui otaknya.

Jungkook berpikir sejenak sebelum mengangkat bahunya. "Kagak tau, pengen aja" celetuknya.

"Hah?" Kali ini Dahyun menatap dirinya dengan tatapan cengo.

"Lu punya otak, kan? Gunain buat mikir. Jangan pengen intans nya aja, udah gue mau mandi" Lekaki itu melepaskan pegangan Dahyun pada baju nya lalu pergi menuju kamarnya.

Dahyun terdiam, masih mencerna semua ucapan Jungkook barusan. Tunggu!

"HEH GUE KAGAK BEGO YA" teriak Dahyun ketika sadar akan ucapan lelaki itu.

Dahyun pun terdiam memikirkan yang kemungkinan akan terjadi padanya, ia mulai gelisah dan tak tenang. Dia beneran tidak akan dijual ke om-om pedo kan? Pasalnya lelaki itu membuatnya terluka lalu setelahnya berbuat baik. Hei! Semua orang pasti berfikir yang tidak-tidakkan jika sudah bersama lelaki, berduaan lagi.

Yes, I'm Dahyun Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang