Part 38

342 47 4
                                    

.
.
.
.
.

Saat ini ambulance datang setelah pihak sekolah menelpon rumah sakit, Dahyun ditemukan terjatuh di bak sampah oleh penjaga sekolah saat bertugas. Wajahnya terdapat memar dimana-mana, darah terus mengalir di area keningnya dan belakang kepalanya.

Jungkook maupun Eunwoo segera berlari menerobos tempat kejadian, keduanya melihat tubuh Dahyun yang akan dikeluarkan dari bak sampah. Semua murid yang disana pun histeris melihat kejadian yang sama terulang kembali, kali ini korbannya si anatagonis sekolah.

"Dahyun!" Seru keduanya ketika tubuh Dahyun sudah keluar dari bak sampah. "Day, hei! Lu bercanda kan? Kenapa bisa gini?" Ujar Jungkook memangku kepala gadisnya dengan perlahan.

"Pak, bagaimana bisa terjadi?" Tanya Eunwoo kepada penjaga sekolah.

"Tadi bapak lagi bertugas seperti biasanya dan tiba-tiba Nona Dahyun terjatuh begitu saja ke dalam bak sampah, sepertinya dari ruangan lab" ujarnya memberi penjelasan.

"Day, gue mohon bertahan! Lu kuat! Lu pasti bisa ngelewati semuanya, lu gak usah khawatir. Ada gue! Ada gue, Day" gumam Jungkook mengusap wajah Dahyun yang terdapat memar.

Sedangkan Eunwoo menatap ruang lab yang terdapat jendela dengan kaca pecah, tangannya mengepal kuat dengan rahang yang mengeras.

"Maaf, lebih baik kita segera bawa kerumah sakit" ujar staf rumah sakit.

Jungkook menoleh lalu mengangguk, ia pun menggendong tubuh mungil itu memasuki ambulance disusul oleh Eunwoo yang ikut juga. Sontak sirine ambulance berbunyi dan mobil pun mulai meninggalkan lokasi, para murid saling berhamburan ketika di bubarkan oleh si penjaga sekolah.

Pihak rumah sakit mulai memeriksa keadaan Dahyun yang ternyata jantungnya masih berdetak, mereka pun memakai alat perbantuan pernafasan dengan harapan bisa menolong pasien tersebut. Dipasangnya infusan pada lengan Dahyun untuk membantu memberikan cairan kepada tubuh Dahyun yang mulai melemah.

Jungkook sedari tadi gelisah melihat gadisnya diperiksa oleh pihak rumah sakit, ia mengucapkan beberapa doa dalam hatinya agar bisa di selamatkan. Sama halnya dengan Eunwoo yang terus saja mendoakan keselamatan sang adik, ia menggengam tangan kiri Dahyun dengan erat.

Butuh waktu dua puluh menit untuk sampai di rumah sakit, Dahyun pun segera dibawa ke ruangan UGD untuk pemeriksaan lebih lanjut. Jungkook dan Eunwoo masih setia menunggu di depan ruangan dengan perasaan yang sama-sama kacau, ini diluar rencana mereka. Yugyeom berhasil mengalihkannya dengan cara mengurung Rose di dalam gudang dan memukul Jaehyun hingga tak sadarkan diri.

Sial!

Jungkook terus saja merutuki kebodohannya yang lalai menjaga Dahyun.

"Ini udah yang ketiga kalinya, Day" gumam Eunwoo menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi.

"Sorry, gue gak bisa jaga Dara lu dengan baik" sahut Jungkook.

Eunwoo menoleh lalu terkekeh miris. "Gue yang gak bisa jaga Dara, Kook. Kalo aja gue lebih berhati-hati ini semua gak bakal terjadi" ujarnya.

Hening, keduanya sibuk dengan pikiran masing-masing yang terus bercabang.

"BANG!"

Kedua lelaki itu menoleh kepada Jackson yang baru saja datang bersama dengan Jhonny dan para sahabat Dahyun pastinya. Eunwoo berdiri menatap Jhonny dengan tatapan penuh kekhawatiran, untuk kesekian kalinya ia merasa hidupnya kembali hancur oleh orang yang sama.

"Gimana bisa gini? Bang, jelasin! Ada apa ini?" Jackson memegang pundak Eunwoo.

Lelaki itu menundukkan wajahnya, tidak berani menatap wajah lesu sang ayah. Air mata perlahan membasahi pipi dengan bahu yang mulai bergetar.

Yes, I'm Dahyun Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang