Sesi curhat Rico mengalir, laki-laki itu sedang jenuh dengan hubungan mereka sehingga terpikat pada perempuan lain yang selalu ada untuknya. Sedikit banyak Syl paham alasan kenapa kejenuhan itu muncul. Apalagi sudah dua tahun mereka berjuang untuk mendapatkan restu orang tua Revita.
Tapi yang perlu di garis bawahi, Syl sama sekali nggak setuju jika Rico selingkuh akibat kejenuhan itu sendiri.
"Jadi lo nggak benar-benar selingkuh?"
"Ya, selingkuh... Gue sempet ciuman sama itu cewek." Akunya dengan wajah yang tampak nggak nyaman.
"Kok bisa sih, udah gila lo!"
"Emang..."
Arga menggeleng kecil melihat betapa Syl akrab dengan kekasih sahabatnya. Bahkan tanpa canggung mereka berdebat dihadapannya.
"Kok lo mau sih sama dia, Ga, ampun deh... Galak banget!" Seru Rico saat Syl melayangkan pukulan di paha Rico yang terbuka karena hanya mengenakan celana pendek.
"Gue belum pacaran sama dia."
"Nah, lo pikirin deh tuh, Ga... Kalau mau pacaran sama dia. Gue yang temen aja dia pukul, apalagi pacarnya."
"Rico!"
***
Rico memperhatikan laki-laki yang sedang duduk diatas stool bar di pantry apartemen kekasihnya. Sejak tadi Arga sama sekali nggak melepaskan pandangan dari Syl.
"Kenapa lo, Ga?" Rico dengan santai memanggilnya Arga, walaupun laki-laki ini katanya beberapa tahun lebih tua darinya, tapi dia nggak mau dipanggil Bang.
"Apanya?" Walaupun sudah kepergok, Arga sama sekali nggak kelihatan malu, bahkan masih bisa bersikap santai menatap Rico sambil minum minuman kaleng yang ada didalam lemari pendingin Revita yang cukup lengkap.
"Bucin ya bucin, Ga... Tapi nggak udah dilihatin terus gitu, dia nggak bakal kemana-mana."
Arga tertawa kecil, Rico heran laki-laki ini sama sekali nggak malu.
"Kelihatan ya?"
"Banget!" Serunya gemas. "Dia udah tau kalau lo suka dia?" Tanya Rico.
"Nggak perlu tau juga nggak masalah, gue bisa nunjukin ke dia."
"Udah gih, sana jadian."
Rico tau kalau Syl sudah putus dengan Indra dari Revita semalam. Ia juga sempat mengenal Indra dan beberapa kali double date. Mereka manis, dan saling melengkapi satu sama lain. Syl juga kelihatan sekali cinta dengan Indra, tapi melihat Arga memperlakukan sahabat pacarnya itu, Rico merasa Arga lebih cocok dengan Syl dari pada Indra.
"Nunggu dia pulih dulu, trus nerima gue."
"Ya ampun, mau sampai kapan sih? Move on-nya cewek itu lama. Lo nggak keberatan nunggu? Apalagi harus ketemu keluarga, belum lagi kalau ada drama nggak dapet restu kaya gue..." Rico sedikit mengeluh di ujung kalimatnya. Curi-curi sesi curhat dengan orang yang lebih tua darinya. Siapa tau Arga punya tips meluluhkan hati calon mertua.
"Kalau keluarga udah nggak mikir gue, yang nyuruh buat deketin dia juga abangnya. Kalau enggak, mana berani gue." Arga menyesap habis minuman bersodanya, "Lagian kenapa nggak lo hamilin aja Revita? Biar kalian dapet restu cepet." Rico terperangah mendengar saran menyesatkan dari laki-laki ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
HAPPINESS
Romance"Gue harusnya lamar Syl begitu gue yakin kami bersama, bukannya dengerin Ibu untuk ngejar karir dulu, bukannya mentingin lo diatas kebersamaan kami. Atau gue harusnya berjuang begitu malam itu dia minta putus, bukannya ngurusin kerjaan yang nggak ak...