Demi menghibur sahabatnya, Syl akhirnya meninggalkan toko dan menemani Revita belanja gila-gilaan. Semua yang lucu di beli, padahal Syl yakin sampai di apartemennya juga barang-barang itu nggak lagi berguna.
"Udah, udah banyak banget gini belanjaan lo."
"Satu lagi."
Syl menggeleng kecil dan membiarkan Revita mengobati patah hatinya dengan belanja sepuasnya, toh juga dia bayar sendiri.
Setelah puas belanja pernak pernik, Revita belum puas dan beranjak ke bagian pakaian.
"Lagi?"
Dia mengangguk kecil, Syl cuma bisa pasrah menemani perempuan itu berburu pakaian-pakaian lucu demi memenuhi keinginan followers di instagram pribadinya. Bisa dibilang Revita memiliki banyak sekali pengikut karena tubuhnya yang sexy.
Perempuan ini terkadang mengunggah postingan yang mengundang kaum Adam untuk mengintip akun pribadinya, hingga ketagihan kemudian follow. Anehnya, Revita nggak mau disebut selebgram.
"Lo nggak mau beli juga? Kali aja Indra ngajakin kencan tiba-tiba."
Syl menghela nafas pelan, ,"Gue udah putus sama Indra."
Reaksi Revita mengundang perhatian beberapa orang. Dia langsung menyeret Syl melipir ke tempat yang lebih sepi.
"Gimana bisa lo sama Indra putus?" Tanya Revita masih dengan ekspresi terkejutnya. Ya, siapapun juga akan terkejut dengan berita yang satu ini.
"Ya bisa lah. Yang udah nikah aja bisa cerai, apalagi gue yang masih pacaran."
"Maksud gue, kenapa? Kalian udah enam tahun... Gue yang baru dua tahun aja rasanya hampir gila."
"Gue juga udah kaya orang gila mutusin dia."
Syl nggak mau mengakui kalau dia cukup stress setelah putus dengan Indra walaupun kelihatannya ia biasa saja. Tapi perlahan Syl mulai mencoba mengikhlaskannya, ia mulai berdamai dengan keadaan yang sudah tak bisa lagi dipaksakan.
"Lo harus cerita dulu." Syl melihat Revita mengembalikan pakaian yang sudah diambil dan menyeretnya keluar dari toko.
Tempat makan yang ada didalam mall adalah tujuan agar mereka bisa ngobrol. Lebih tepatnya Revita yang ingin mendengarkan langsung cerita berakhirnya hubungan Syl dan indra yang sudah jalan enam tahun.
Ya ampun... Enam tahun, lalu putus. Revita nggak bisa membayangkan betapa sakitnya.
"Pesen makan dulu, baru gue cerita."
Revita cuma bisa sabar menunggu Syl memilih menu makan sore ini.
"Jadi... Kenapa kalian putus? Lo yang mutusin?" Tanya Revita beruntun. Ia memang sempat tau sedikit perihal masalah-masalah kecil yang menimpa hubungan sahabatnya itu, tapi Syl nggak pernah cerita mengenai satu masalah besar hingga membuat mereka putus. "Atau dia juga selingkuh?" Imbuh Revita bertanya. Bahkan Syl belum menjawab pertanyaan Revita yang pertama.
"Sabar... Gue bakalan cerita."
Revita menunggu dengan kedua tangan yang ditaruh diatas meja, ia membuka telinga lebar-lebar agar tau secara detail mengenai hubungan sahabatnya yang kandas.
KAMU SEDANG MEMBACA
HAPPINESS
Romantizm"Gue harusnya lamar Syl begitu gue yakin kami bersama, bukannya dengerin Ibu untuk ngejar karir dulu, bukannya mentingin lo diatas kebersamaan kami. Atau gue harusnya berjuang begitu malam itu dia minta putus, bukannya ngurusin kerjaan yang nggak ak...