Halo, readers! Jangan lupa bahwa cerita ini mengambil sudut pandang Atharya, okey?! Jadi, akan ada beberapa scene yang tidak terlihat karena sudut pandang Atharya. Aku harap, kalian bisa mengerti. Mungkin akan ada beberapa scene yang menjadi spoiler untuk chapter kedepannya.
——
Bajingan. Orion! Aku ingin bicara padamu!
Sedari tadi aku mengumpat tidak jelas, sepanjang jam pelajaran, aku benar-benar tidak fokus. Mataku bolak-balik melihat ke arah luar, memandangi koridor panjang yang dibatasi oleh dinding kelas.
Aku menghela napas, kejadian tadi pagi benar-benar membuatku tertekan. Leo, anak itu hampir saja membuatku kembali mati.
Mencekik diriku dengan tidak berperasaan seperti itu. Protagonis sarap.
Aku ingin menemui Author aslinya, kenapa orang seperti Leo bisa menjadi Protagonis? Kenapa tidak aku saja?! Aku ingin sekali mengendalikan orang itu, mengancam dirinya seperti aku yang diancam olehnya.
Bajingan.
“Kamu sepertinya tidak fokus. Kenapa? Apa karena kejadian tadi pagi?” Adriel bertanya padaku, aku hanya bisa menggeleng, dengan tangan kananku yang sibuk memutar-mutar pena.
“Aku ... Tidak tahu.”
“ORANG GILA!”
“Atha?” seseorang memanggil ku, namun aku tidak bisa menoleh. Pandanganku terkunci oleh Leo.
“Aku gila karena mu! Atha, kamu pikir aku orang baik yang bisa bersikap manis pada orang lain selain kamu? Enggak, semua ini buat kamu, tapi kayaknya masih kurang, ya?”
Leo mendekati tubuhku yang sudah mentok menabrak dinding. Keringatku berjatuhan dengan derasnya.
Ah, ayolah. Sudah berapa kali aku seperti ini?
Pertama oleh Orion, kini oleh Leo.
Besok siapa lagi?
“Heuk!”
Aku merintih kesakitan kala Leo mencekik leherku, bibirku terbuka karena rasa sakit dan sesak. Sesaat, aku bisa merasakan kakiku melayang dari lantai.
Sialan, kalau seperti ini terus, aku bisa mati!
“LEO!”
Orang yang tadi memanggilku, kini berteriak pada Leo. Aku melirik ke arahnya, dengan napas yang sudah hampir habis.
Kedua tanganku bergerak untuk mencengkeram lengan Leo, berusaha menariknya walaupun itu sia-sia.
“APA KAU GILA?! LEPASKAN DIA!”
Ah, itu Adriel. Aku melihat wajahnya yang memerah, lengannya sibuk untuk berusaha melepaskan cekikan Leo padaku.
“LEO!”
“Diam! Katakan, KATAKAN, ATHARYA! APA YANG KAU INGINKAN?!” Leo membentak diriku.
Bulu kudukku merinding, bentakan dengan nada rendah yang memerintah, membuatku tak bisa apa-apa.
Bahkan, untuk bernapas saja rasanya sulit sekali.
“LEO! LEPASKAN ATHA! DIA ADIKMU!”
Anggita, perempuan itu kini membantu diriku dan Adriel. Tenaga Leo yang tak main-main, membuat mereka kewalahan.
Aku hanya meringis, segila itu Leo pada dirinya.
“M-maaf ... Leo, m-maaf ...” aku hanya bisa menangis saat ini. Walaupun itu dapat menghabiskan tenaga ku lebih cepat, tapi setidaknya ini satu-satunya cara agar dia mau melepaskan ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Atharya: Reborn as an Outcast.
RandomAtharya Fredrika. Seorang remaja laki-laki yang baru saja lulus SMA, harus mati setelah ia mengamuk karena Novel cringe yang ia baca. Atharya Gabriel Naradipta, seorang remaja laki-laki berusia lima belas tahun, anak ke-3 dari tiga bersaudara, anak...