Aku memandang ayahku yang sedang terdiam linglung. Begitu juga Papa, Alka, dan Leo. Turun dari ranjang, aku berjalan menuju ayah dengan langkah tertatih, "ayah? Apa itu?"
Ayah menjadi seperti itu setelah dia membaca surat dari Gara, Natalie, dan Courza. Papa juga membacanya, dan dia juga bereaksi seperti ayah.
Ayah tidak membalas ku secara langsung, membuatku kesal namun juga khawatir. Aku mendorong tangan ayah, "ayah ..."
Ayah akhirnya bereaksi, dia memandangku, "ada apa, sayang?"
"Apa itu? Apa isi surat itu? Kenapa kalian bereaksi seperti itu setelah membacanya?" Aku bertanya dengan ekspresi penasaran. Namun tak ayal, aku khawatir.
"T-tidak, tidak ada apa-apa." Ayah tersenyum padaku. Tapi aku tahu ada yang tidak beres. Mataku menatap mata ayah dengan intens, kemudian, aku mencoba merebut surat itu. "Apa yang Kau lakukan?!"
Aku tersentak ketika ayahku dengan tiba-tiba membentak diriku. Aku mundur perlahan, ini kali pertama dia membentakku setelah sekian lama. "A-aku hanya ingin ta—"
Tapi ucapanku terpotong, ayah dengan kasar berdiri, menyobek surat itu menjadi beberapa bagian, kemudian membuangnya ke dalam tempat sampah.
Aku tertegun.
"Ayah ..."
"Tidak ada yang perlu Kau ketahui." Setelah mengatakan itu, ayah berdiri, dan berjalan pergi.
Papa dan Leo yang masih di sana, terdiam sejenak, kemudian Papa menarik tanganku dengan lembut, "ayah mu sedang stress, Atha. Bersabar, ya? Maafkan ayahmu, dia tidak sengaja membentakmu."
Aku menunduk, mengangguk pelan.
"A-ah, sudahlah, bukankah baik jika kita berjalan-jalan di luar, Atha?" Leo tiba-tiba mengajakku berbicara.
"Aku tidak mau." Sungguh, dalam keadaan seperti ini, aku tidak mau keluar, atau kemanapun. Aku merasa bersalah dan sakit hati atas tindakan ayah padaku.
"Kalau begitu ..."
"Apa yang kamu mau, sayang?" Papa memotong ucapan Leo, "ingin melakukan sesuatu?"
Aku menggeleng. Mereka berdua menghela napas pelan.
─ׅ─ׅ══• • •❀• ⃟͜͡ ⃟𖣴͜͡⃟ ⃟ •❀• • •══─ׅ─ׅ
Chapter 43: Sesuatu yang tidak terduga.
─ׅ─ׅ══• • •❀• ⃟͜͡ ⃟𖣴͜͡⃟ ⃟ •❀• • •══─ׅ─ׅ
"Ayah ..."
Sungguh, ini hari ke tiga, tapi Ayahku tidak mau berbicara dengan ku. Aku bingung, panik, dan khawatir. Sampai sekarang, aku masih mencurigai catatan itu.
Sesuatu yang ku curigai telah membuat ayahku seperti ini.
"Leo, sebenarnya, apa isi catatan itu?" Aku bertanya. Zeta yang kebetulan sedang berada bersama kami, menatap Leo dan aku dengan senyuman penuh dengan ke ingin tahuan.
Leo speechless, dia memandang diriku dengan tatapan kosong, sejenak. "Catatan apa, Atha?"
"Catatan yang—"
Ah ... Tidak, tidak, jangan sekarang. Zeta akan mencari tahu, dan itu akan berbahaya.
"Catatan apa, Leo, Atha?" Zeta bertanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Atharya: Reborn as an Outcast.
DiversosAtharya Fredrika. Seorang remaja laki-laki yang baru saja lulus SMA, harus mati setelah ia mengamuk karena Novel cringe yang ia baca. Atharya Gabriel Naradipta, seorang remaja laki-laki berusia lima belas tahun, anak ke-3 dari tiga bersaudara, anak...