Bab 6(Arkan melamar Nara)

42 4 4
                                    

Happy reading~~
Jangan lupa vote dan komen

Setelah melakukan shalat istikharah dan mendapatkan jawaban Arkan memberi tahu keluarganya. Sungguh mereka begitu terkejut mendengar apa yang di ucapkan Arkan. Hal itu tidak pernah terpikir oleh mereka.

"kamu sungguh-sungguh?" tanya Ummi Arofah.

"Arkan sungguh-sungguh dengan apa Arkan katakan," tegas Arkan.

"Abi menyerahkan semuanya keputusan kepadamu, tapi bagaimana dengan keluarga Al, apa yang akan mereka fikirkan?" sambung Kyai Anwar.

"Arkan akan membicarakan ini terlebih dulu kepada mereka."

Melihat keputusan Arkan yang mantap Kyai Anwar juga Ummi Arofah pun mendukung keinginan putra nya itu. Karena menikah adalah salah satu Sunnah Rasul, dan tidak mungkin mereka melarangnya.

Kyai Anwar, Ummi Arofah juga Arkan pergi ke rumah Abah Yasri juga Ummi Salma untuk memberi tahu niat baik Arkan. Keputusan Arkan cukup membuat Abah Yasri juga Ummi Salma terkejut. Mereka paham jika Arkan bisa mendapat wanita yang Shalehah dan lebih dari Nara.

Namun ternyata bagi Arkan, Nara adalah wanita yang sempurna. Sehingga tidak ada yang perlu di permasalahkan tentang status Nara.

"Kami tidak dapat memberikan kamu jawaban, karena kami tidak berhak menjawab iya atau pun tidak." Terang Abah Yasri.

"Abah... Ummi cukup restu dari kalian, jika kalian memberi izin maka Arkan akan meneruskan hal ini," terang Arkan.

"Tapi apakah kamu benar-benar sudah mantap?" Tanya Ummi Salma.

"Insyallah, Arkan telah melakukan Shalat istikharah sebelum mengambil keputusan ini."

"Baiklah mari kita bicarakan dulu dengan Nara dan keluarganya, biar saya panggil keluarganya agar datang ke Bandung, baru kita bersama-sama menemui mereka," ucap Abah Yasri.

Meski telah mendapatkan izin dari Abah Yasri dan Ummi Salma, Arkan belum merasa tenang karena belum sampai pada Nara dan keluarganya. Untuk menenangkan pikirannya Arkan lebih banyak mengaji. Ia juga berharap jika apa yang dia lakukan dapat sedikit meringankan rasa bersalah nya kepada Alvaro.

Karena demi melindunginya, Alvaro kehilangan nyawanya. Ia menyadari semua yang terjadi adalah takdir namun ia ingin membalas apa yang di lakukan sahabatnya itu. Setelah menunggu beberapa Minggu, akhirnya Arkan juga keluarganya dapat menemui Nara dan keluarganya.

"Ada apa ya, kenapa mertuamu menyuruh ibu dan ayahmu kesini?" tanya Ibu Wati kepada Nara.

"Nara juga kurang tahu Bu, katanya Kyai Anwar dan keluarganya akan ikut, Nara jadi takut."

"Jangan khawatir mungkin ada hal penting yang ingin mereka sampai kan," sambung Bapak Rozak.

Si Mbok sibuk menyiapkan makanan untung jamuan kedatangan Abah Yasri dan Ummi Salma juga Kyai Anwar dan sekeluarganya.

Setelah kedatangan mereka Ibu Wati mempersilahkan untuk makan malam bersama.

"Sebenarnya ada hal penting yang ingin kami sampaikan," ucap Ummi Salma.

"Ummi mereka sudah menyiapkan makan malam, bukankah lebih baik kita makan bersama dulu, kita akan bicara nanti," sambung Abah Yasri.

Hati Nara semakin tak karuan, ia bertanya-tanya apa yang akan mereka sampaikan. Ia menjadi berpikir jika mereka akan menanyakan tentang kejadian beberapa bulan lalu, tentang dimana ia di gerebek warga soal pria yang datang ke rumahnya. Setelah selesai makan bersama, barulah mereka membahas apa yang ingin di sampaikan oleh kyai Anwar dan keluarganya.

Jalan Surgaku [Telah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang