Jika sekali lagi aku percaya takdir itu benar-benar ada mungkin aku akan berhenti bertengkar dengan waktu ,orang berfikir aku adalah hujan yang sering jatuh tanpa mengeluh , nyatanya aku adalah bianglala yang terkadang memilih tiada .
Hidup adalah apa yang kamu pikirkan bukan apa yang mereka inginkan.bahagia tidak selalu benar-benar nyata tapi mati tidak selalu soal mengakhiri.
Jika berbicara soal depresi semua orang hampir mati ,jika semua orang peduli soal mental nya maka dunia tidak akan pernah gila.
dirimu adalah apa yang kamu lihat bukan apa yang mereka nilai,namun aku tidak pernah berfikir apa yang selalu aku lihat saat bercermin hanya keinginan mati yang mendalam. ya harusnya hidup adalah keinginan dan mati adalah keterpaksaan untuk menghindari kehidupan.
"Calla "panggil sang ibu membuat gadis itu berhenti menulis di buku favoritnya, calla tersenyum manis.
"Ya,momy kenapa?"
"Sayang, hari ini kita ke rumah sakit ya?"
"Buat apa?udah mau sore mom .calla juga baru pulang sekolah.klo sky kesini ntar gimana?"
"ini juga buat kebaikan kamu "sang ibu duduk di pinggiran kasur nya " kamu gak mau bilang sky kalo kamu sakit?kamu mau bohongin dia sampe kapan nak?."
"Kapan aja deh mom,aku gak mau sky kepikiran"sahut nya sembari mengemas buku-buku nya ke dalam laci.
"Ya sudah , siap-siap sekarang ya?"
"Iya ,momy tunggu aja sama dad di luar ya? Calla gak lama kok "
"Oke sayang ,momy tunggu "sang ibu mengusak rambut nya dengan sayang .
Kemudian tak berselang lama gadis itu selesai mengganti baju nya dengan switer rajut berwarna biru langit sebagai luaran nya , gadis cantik itu menatap wajah nya di cermin.
"Sky ,aku ingin selalu sama kamu.maaf aku menginginkan mu lebih dari seorang sahabat "monolognya sendirian menatap lurus cermin yang memantulkan wajah seputih salju.
"Jika sky adalah langit maka aku adalah Calla bunga cantik yang akan selalu menatap mu dari kejauhan "lanjutnya sebelum bergegas keluar dari kamarnya.
****
Sekitar pukul 17.35 Calla baru pulang sehabis check up bersama orang tua nya , calla melihat seseorang duduk di taman dengan Jaket putih yang membalut tubuh kurus itu ,tanpa bertanya Calla tau itu adalah sky yang duduk di taman belakang rumah nya .
Calla melangkah cepat menuju pemuda itu
"Sky udah lama disini?"sky sedikit terkejut saat tiba-tiba Calla duduk di sebelahnya."lumayan ,kamu dari mana?"
"Oh itu ,ada acara keluarga tadi"bohong nya .
"Aku ulang tahun kemarin ,Calla lupa?"
"Nggak lah ,ini hadiah nya"gadis itu mengeluarkan sebuah kalung liontin perak dengan bandul indah di dalam nya "selamat ulang tahun dunia nya Calla "lanjut nya membuat senyum sky merekah.
"terimakasih Calla aleana"Calla memasangkan kalung itu di leher sang sahabat dengan begitu jarak mereka begitu dekat ,Calla bisa mencium wangi sampo Berbau melon menguar di tubuh sky.
"Wangi banget "gadis itu mengacak rambut sky "muka kamu kenapa ada lebam gitu? Sky di pukul lagi?"tanya nya khawatir.
"Nggak ,aku juga gak tau Calla "
KAMU SEDANG MEMBACA
THE LAST CALLA LILY FLOWER [END]
Teen Fictionaku menggenggam tangan nya ,aku memasangkan cincin indah di jari nya kami bercanda akan menikah tapi ternyata aku mengingkari nya. Aku benar-benar tidak bisa menepati janji ku , kehidupan ku berhenti tepat saat angka tujuh itu semakin dekat seakan...