"Sky bisa tunggu sebentar?ayah sama bunda mau pulang dulu ,sky jaga adek-adek nya ya"Alan menepuk pundak sang anak yang tengah duduk di salah satu kursi tunggu di luar.
"Sky nunggu disini aja tapi ya?aku gak mau masuk ke dalam "sahut si sulung yang masih asik menikmati semangkuk mie instan yang mungkin di dapat dari nata.
"Kenapa nggak masuk aja?kan kasian adek kamu berdua aja di dalam"Risa yang baru keluar dari ruangan itu ikut menimpali.
"Nggak ah,mereka kan emang udah biasa berdua aja .aku disini aja sama kakek yang di sana"tangan nya menunjuk lurus ke salah satu ruangan.
"Loh udah kenal sama orang disini?"tanya Alan penasaran , sky bukanlah anak yang gampang akrab dengan orang asing.
"iya kenal,tadi dia kesini.sekarang udah tidur mungkin."
"Ya udah ,ayah sama bunda pulang dulu, sky mau nitip apa?"
"nggak ada ,oh iya bilangin sama Calla sky gak bisa ke rumah nya dlu" Risa menuruti nya kemudian pamit untuk pulang, sky masih duduk di kursi nya menatap kedua orang tuanya yang hilang di balik karidor rumah sakit itu .
"Kak Lio "panggil kaeran yang keluar dari ruangan itu "kak bisa ajak naren ngobrol dulu nggak?kai mau makan dulu bentar "lanjut nya , kaeran biasa menyebut namanya dengan embel-embel 'kai' katanya biar gemas.
"Ya sudah ,tapi jangan lama-lama ya ran ."
"Siap kak"dengan begitu kaeran segera menuju kantin rumah sakit ,sedangkan sky masuk keruangan naren hanya untuk melihat naren yang tengah membaca buku pelajarannya,naren adalah anak pintar dia tidak pernah ingin tertinggal mata pelajaran apapun,bahkan kembar termuda itu meraih juara umum secara terus-menerus sejak dari sekolah dasar hingga menginjak SMA.
"Eh kak sky ,naren mau dong itu "si bungsu menunjuk makanan yang di pegang oleh sky ,yang tak lain tak bukan pastinya mie instan.
"nggak boleh,kamu gak boleh makan yang gak sehat kata ayah"si sulung segera menghabiskan makanannya,kemudian meletakkan mangkuk kosong itu di meja .
"Pelit "cibir naren kesal "kak tanyain ayah dong kapan aku pulang.cape nih tidur terus gempor deh lama-lama"lanjutnya mengadu.
"kata ayah tinggal malem ini aja,besok pulang kok . mangkanya naren jangan nakal-nakal kan bunda jadi khawatir kalo kamu sakit terus"
"naren juga gak mau kali "
"Iya ,jangan sering-sering sakit .aku bosan bolak-balik nemenin kamu doang "
"Jadi kakak merasa terbebani gitu?kalo gak mau nemenin ya udah sana keluar ,masih ada ayah ,bunda sama kaeran juga.lagian aku gak ada maksa kakak buat ikut kesini !" naren mendadak menjadi kesal ,si bungsu itu memalingkan wajahnya dari sang kakak.
"ya sudah ,kakak keluar ya?bentar lagi mau malam ren,kakak liat ada sesuatu tuh di pojok "dengan begitu buku bacaan naren menghantam kepala sky, yang meledek nya.
"Jangan gitu!temenin dong . aduh kak maaf ya "naren mengusap kepala sang kakak .
"Sakit tau!untung otak aku gak ikut keluar "
"Lebay deh "
"biarin "
"Kak,mau pinjem hp naren gak?"
"emang boleh?gimana pake nya?"
"nanti aku ajarin ,mau gak?"
"Nggak deh ,nanti ayah marah."
***
kamar yang bernuansa cerah itu terasa begitu menegangkan saat sepasang suami istri itu kembali berdebat dengan hal yang sama berulang kali.risa menatap suami nya kesal ,mereka hanya pulang untuk mendebatkan itu berulang kali seakan tiada habisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE LAST CALLA LILY FLOWER [END]
Novela Juvenilaku menggenggam tangan nya ,aku memasangkan cincin indah di jari nya kami bercanda akan menikah tapi ternyata aku mengingkari nya. Aku benar-benar tidak bisa menepati janji ku , kehidupan ku berhenti tepat saat angka tujuh itu semakin dekat seakan...