BAGIAN 24 ; hospital.

90 3 0
                                    

Naren lupa berapa lama ia tidak sadarkan diri ,saat ia terbangun ada kaeran ,ayah dan bunda nya yang menunggu sambil duduk di sofa.

Kaeran yang menyadari nya segera mendekat ia mengusap rambut kembarannya dengan lembut .

"Indah banget ya mimpi nya ,sampe baru bangun"ledek kaeran ,si bungsu hanya menatapnya sesaat.

"Kamu mau minum?"Risa menyodorkan segelas air putih, naren meneguk nya hingga kandas.

"Pelan-pelan aja minum nya " ucap Risa lembut , naren tersenyum kecil.

"berapa lama naren tidur?"

"dua hari ,ayah kamu sampe panik banget "risa tertawa kecil,ia bersyukur naren sudah bangun.

"Iya nih ,kan aku gak ada temen di sekolah" kaeran berkata dengan dramatis nya .

"Kamu mah ,aku nggak sekolah juga pasti sibuk pacaran sama Mina" ledek naren dengan suara serak khas bangun tidur nya.

"jangan buat ayah khwatir lagi ,ren " Alan mengusap rambut itu dengan penuh kasih sayang .

"Maaf ya ,ayah ,bunda ,kaeran .aku cuma kecapean kayak nya" naren tertawa kecil.

"Nata bilang kamu harus berhenti les renang dulu ,banyakin istirahat " jelas Risa ,si bungsu hanya mengangguk .

"Mau makan?"tawar kaeran ,si bungsu hendak menolak tapi Risa menatapnya galak .

"harus makan biar bisa minum obat " katanya galak khas emak-emak.

"Obat Mulu , naren bosen" keluh nya , Risa tersenyum sendu .

"ini juga untuk kebaikan kamu sayang " ucap nya lembut , naren hanya mengiyakan , padahal ia merasa mulut nya sangat pahit karena kebanyakan minum obat.

"harsa sama temen-temen sekolah kemaren kesini jenguk kamu " Ucap kaeran santai ,ia kini duduk di sofa bersama ayahnya.

"Iya bunda ?"yang di tanya mengangguk

"Iya ,tapi kamu nya belum bangun " sahut Risa . wanita itu meraih makanan yang berada di nakas,kemudian mulai menyuapi naren dengan telaten.

"Ayah keluar dulu ya bentar" pamit nya yang di iyakan ke-tiga orang itu .

"Ayah mau kemana sih bun?"tanya naren setelah ruangan itu tertutup kembali.

"Mau ngopi di kantin mungkin " sahut Risa asal .

"Kapan naren bisa pulang?bosen ah di rumah sakit mulu" lanjut si bungsu.

"Kalo udah baikan nanti pulang kok " sahut Risa dengan sabar.

"tau nih anak kelinci gak sabaran" kaeran menimpali , naren hanya menatapnya sangsi.

"Apa sih ,kamu itu gak di ajak " dan Risa hanya tertawa.

_
_
_

Alan membuka kamar yang terkunci dari luar ,ia masuk ke dalam . menghidupkan lampu sehingga ruangan itu terang benderang.

Alan tersenyum sendu menatap sky yang  tertidur,salah satu tangan nya terikat di sisi ranjang oleh rantai yang lumayan panjang .bukan tanpa alasan alan melakukan itu , beberapa psikolog dan psikiater yang di datangkan menyarankan untuk melakukan itu saat sky di tinggal di rumah sendiri.

Penyakit mental yang di derita oleh sky bisa memicu keinginan bunuh diri ,jadi Alan tidak ingin ambil resiko .bahkan semua benda tajam di kamar itu telah di buang ke gudang.

"Sky ,ayah pulang" sang ayah mengusap lengan putra nya yang memerah , sky tentu memberontak saat di pakainkan rantai tersebut.

"Ayah "gumam nya ,sky membuka matanya ia merasa silau dengan sinar lampu.

THE LAST CALLA LILY FLOWER [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang