gadis dengan Surai rambut berwarna coklat itu menatap jalanan melalui jendela kaca .ia mendorong tiang infus nya . sesekali menghela nafas merasa bosan.
Sudah hampir 2 Minggu ia berada di sini untuk pengobatan alternatif,gadis itu meraih ponsel yang berada di nakas kemudian membuka galerinya, ia tersenyum manis menatap beberapa foto sky yang ia simpan .andai saja sky mempunyai ponsel ia pasti sudah menghubungi nya.
Calla ingin meminta maaf karna sebelum kesini ia mendiami sky karna masalah sepele .Calla sedang berada di mood yang buruk tapi sky mengajak nya bermain di taman hari itu .
Calla dengan kekesalan nya memarahi pemuda itu , saat ini ia menyesal bahkan ingin segera pulang dan memeluk pemuda itu erat.
"ini bunda nya juga kenapa susah di hubungin sih" gadis cantik itu berdecak kesal ,menatap layar ponselnya memantulkan bayangan nya di sana.
ayah dan ibunya sedang ada urusan , Calla terpaksa menunggu dengan kegabutan nya di tempat ini , tak lama pintu ruangan nya terbuka.
itu dean yang datang membawa beberapa buah dan juga tas ransel , pemuda itu sepertinya baru pulang dari kampus .ya dean lebih cepat masuk kampus,jangan heran pemuda itu memiliki IQ di atas rata-rata sehingga ia beberapa kali melewati kelas dan sekarang berada di universitas terbaik kota London .
"Hai Calla , kamu udah makan?" tanya dean meletakan kantung bawaan nya di meja .
"belum "sahut gadis itu "gimana rasanya kuliah disini?"lanjutnya .
"Sama saja seperti di Indonesia, tapi ya gitu ada tingkatan lebih sulit " sahut pemuda yang bahkan aksen Inggris nya masih terdengar jelas ." kamu mending makan" lanjutnya.
"Nanti aja deh ,mending ajarin aku bahasa Inggris.kalau tidak matematika lah "pintanya antusias,Calla duduk di sofa bersama dean.
"Sudah sakit masih aja mikirin tugas " dean menjitak pelan kepala gadis itu.
"biar,aku mau pinter kek kamu " gadis itu tersenyum manis , dean mengusap rambut nya lembut.
"Nanti aku ajarin,kamu makan dulu " ia mengeluarkan makanan yang sempat di buatkan ibu nya.
"ini buatan mama ,dia titip salam sama kamu "ucap dean ,saat ini mereka berada di Singapura untuk alasan berobat Calla , Singapura memang terkenal dengan beberapa pengobatan yang katanya paten.
Jangan bertanya kenapa dean bisa pulang Pergi?orang kaya mah bebas. Sombong sekali tuan dean ini.
"Ya udah deh " akhirnya Calla menurut , ia memakan makanan nya dengan lambat ,sedikit merasa mual saat ada makanan yang masuk.
"Momy kamu bilang ,kalo kamu mau kuliah di London bareng aku juga boleh"
"Wah seriusan?kok bisa momy bolehin ?"
"Aku yang minta izin ,kamu mau?"
"Mau banget lah ,kuliah di sana impian aku "sahut Calla senang namun sedetik kemudian ia terdiam .
"Kenapa?"dean tentu heran ,gadis itu tadi terlihat senang sekarang mendadak diam.
"Kalo aku kuliah di sana ,itu artinya aku jauh dari sky dong?aku belum mau kuliah kalo gitu "
"Calla "ucap dean lembut ." Sky itu bukan siapa-siapa kamu, mulai hidup kamu dengan awal yang baik .tahun ini kalo udah buka pendaftaran kamu harus segera daftar .inget loh kesempatan gak datang dua kali " lanjut dean dengan hati-hati.
"aku ngerti perasaan kamu ,tapi Calla masa depan harus di kejar " Calla terdiam mendengar ucapan dean , yang dibicarakan pemuda itu tentu 100% Benar.
"kamu harusnya berteman sama seseorang yang membawa mu menuju kesuksesan, coba aku tanya apa sky bisa buat itu?dia aja sekolah home schooling dan mungkin tahun ini berhenti Sekolah karna orang tua nya gak izinin kan?kamu harus ngeliat fakta kalo dia gak bisa di jadiin patokan " ucap dean lagi -calla hanya terdiam mendengar dengan seksama.
"bukan nya aku mau fitnah tapi kalo menurut ku sky sakit mental, aku kuliah jurusan psikologi jadi aku tau sedikit" lanjutnya,Calla malah tersenyum seakan ia tidak terkejut lagi .
"Kamu benar dean,aku udah tau itu lebih lama ,dady sama momy itu dekat dengan keluarga sky jadi tidak heran jika Meraka juga tau hal itu " sahut Calla , kali ini dean yang terdiam.
"Justru karena dia kekurangan dalam hal apapun aku makin suka sama dia , aku selalu pengen jadi alasan dia buat tetap hidup ,dan aku juga selalu jadiin dia buat bertahan sejauh ini .kamu memang teman ,sahabat dan saudara terbaik untuk aku.tapi dia tetap di atas semuanya .kamu tau dean?cinta gak pernah menilai kekurangan, dan melihat fisik,cinta datang nya dari sini " Calla menyentuh dada bidang dean.
Pemuda itu meraih tangan nya " cinta memang dari hati ,tapi semua butuh logika ,cinta itu siang dan malam harus seimbang ,tidak bertabrakan dan tidak juga kekurangan.bukan seperti hujan di siang hari yang memaksa matahari tenggelam oleh awan gelap , semua harus pada takaran batas kemampuan masing-masing" dean menyunggingkan senyum manis nya.
"Sesuatu yang berlebihan itu tidak baik , jadi pikirkan baik-baik untuk masa depan kamu,kamu mungkin bisa bilang begitu untuk sekarang , tapi 12 tahun kedepan?gak ada yang tau kan?mungkin saja kamu akan menyesali semua keputusan yang pernah kamu buat " ucap dean ,Calla meneguk minumannya ia menatap iris berwarna coklat milik dean.
"Kamu benar ,tapi penyesalan ku hanya akan terjadi jika aku benar-benar menyia-nyiakan dia .dean seperti kutub yang berlawanan maka mereka akan saling tarik menarik ,bukan seperti air yang bahkan jika di paksakan bersama tidak pernah menyatu " Calla membalikkan ucapan pemuda tadi , jika soal kepintaran mereka memang tidak pernah kalah.
"Haha , kamu memang gadis cerdas " dean mengacak rambut gadis itu , kedua nya tertawa kecil.
"Apa yang paling kamu inginkan Calla?"
"gak banyak ,aku cuma pengen waktu yang lebih banyak" sahut gadis itu " kamu sendiri?"tanyanya.
"hanya ingin takdir berpihak sama aku" sahut nya membuat Calla tertawa.
"tuhan adil banget ya ,aku sakit tapi aku di kelilingi orang-orang baik seperti kalian " gumam gadis itu.
"Seperti yang aku bilang , semua sudah di atur seimbang tergantung batas kemampuan masing-masing"
"Tapi aku gak mampu ,ini sakit banget, rasanya seperti tiap hari di incar Kematian,setiap saat di hantui rasa kesakitan.aku gak mampu nahan nya sendirian "
"Kamu mampu ,buktinya kamu kuat dan bertahan sejauh ini "
"itu karna dukungan kalian "
"No,itu karena diri kamu " dean menepuk pundak gadis itu lembut matanya menatap iris gelap milik Calla.
"Kamu kuat karna itu kemauan di kamu , kamu hebat karena kamu emang mampu ,kamu bertahan sejauh ini itu karena kehebatan diri kamu sendiri . Kamu yang kuat nyembunyiin sakit , kamu yang hebat melawan penyakit kamu .you fought great" lanjutnya membuat mata indah itu berkaca-kaca.
"dean makasih " dean membawa gadis itu kedalam pelukannya.
"You've done the best" ucap dean di telinga nya.
"don't cry,i proud of you Calla leana."
TBC.
TIM NAON?
CALLA-- SKY
OR
CALLA-- DEAN.
THANK FOR YOUR SUPPORT AND VOTE.
SEE YOU AGAIN .
KAMU SEDANG MEMBACA
THE LAST CALLA LILY FLOWER [END]
Teen Fictionaku menggenggam tangan nya ,aku memasangkan cincin indah di jari nya kami bercanda akan menikah tapi ternyata aku mengingkari nya. Aku benar-benar tidak bisa menepati janji ku , kehidupan ku berhenti tepat saat angka tujuh itu semakin dekat seakan...