Sesuai saran dokter Minggu lalu , hari ini alan kembali mendatangkan dokter gerald untuk sesi terapi yang kedua kali.
dokter dengan gelar SpKJ itu duduk di kursi belajar sky untuk menemani nya bercerita.
mereka hampir menghabiskan waktu selama 1 jam dalam sekali pertemuan, gerald sendiri tentu tidak keberatan saat menemani pasien nya.
"Kamu suka ngelukis ya? besok-besok gimana kalo kita pergi beli?dokter yang bayarin ." Sky tersenyum lebar mendengar nya .ia suka dengan barang- barang baru tentu nya.
"emang boleh ya?tapi ayah gak izinin aku keluar rumah"
"Nanti dokter yang izin ke ayah kamu. Heum tapi harus ada bayaran nya " dokter gelard tersenyum manis.
"Aku gak punya uang kalo bayar "
"dokter juga gak mau uang "
"terus?"
"gimana kalo sama lukisan?kamu lukis yang baguss banget terus kasih ke dokter buat bayaran nya ." tawar nya , sky tentu setuju,ia sangat senang ada seseorang yang ingin menerima karya nya.
"Ya sudah ,hari ini sampai sini ya?Minggu depan kita ketemu lagi . satu lagi jangan lupa minum obat nya tapi jangan kebanyakan lagi .nih dokter buatin Notebook"gerald mengacak rambut sky dengan gemas.
"Saya pamit pulang ya?"setelah nya sky hanya menatap pintu yang tertutup kembali ,dokter itu sudah pulang .
Sky tersenyum kecil ,ia melanjutkan lukisan nya untuk calla.ini adalah kali pertamanya ia melukis bunga , berharap saja Calla akan menyukai nya . Omong-omong tentang gadis itu sky sangat merindukan nya.
***
20.52 pm , Alan berlari secepatnya bahkan menabrak beberapa perawat yang berlalu lalang di karidor rumah sakit .
Langkahnya terhenti saat melihat istri dan anak ke-duanya duduk di kursi tunggu sambil menangis tersedu . Jantung Alan hampir saja berhenti berdetak saat mendengar bahwa putra bungsunya mengalami kecelakaan sepulang sekolah .
"Ayah , naren" kaeran segera berhamburan kepelukan ayah nya.
"sst udah gak apa-apa.naren pasti baik-baik aja kok " alan menepuk pundak kaeran dengan lembut .
"Ceritain ke ayah kenapa adek nya sampe kecelakaan?"lanjut sang ayah mencoba setenang mungkin.
"ini salah kai " kaeran terisak ." Kai pinjemin motor ke naren karna kai kalah main game sama dia"lanjutnya masih terisak ,mencoba menjelaskan dengan terbata-bata.
"kai nggak tau kalo dia bawa motor nya ngebut ,tadi sore pulang sekolah dia bilang mau pergi les dulu .t-tapi Harsa nelfon kai .dia bilang naren kecelakaan" jelasnya dengan cepat.
"Kamu sih .kan kalian juga belum punya SIM , terus sekarang naren gimana?tabrakan atau gimana tadi?"
"Iya tabrakan beruntun ayah .naren masih di dalem di periksa dokter nata " kaeran mengusap air matanya.
Alan menghela nafas panjang,ia duduk di tengah-tengah antara Risa dan kaeran
"Aku takut ,mas." Risa juga berhambur kepelukan sang suami setelah kaeran melepas pelukannya.
"dari jam berapa?kenapa baru ngabarin?"
"Aku gak tau pasti ,tadi kayak nya jam 7. aku panik banget jadi gak sempet ngabarin kamu " risa menjelaskan keadaan si bungsu saat di larikan ke rumah sakit tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE LAST CALLA LILY FLOWER [END]
Teen Fictionaku menggenggam tangan nya ,aku memasangkan cincin indah di jari nya kami bercanda akan menikah tapi ternyata aku mengingkari nya. Aku benar-benar tidak bisa menepati janji ku , kehidupan ku berhenti tepat saat angka tujuh itu semakin dekat seakan...