BAGIAN 26; Our affection.

19 2 0
                                    

Semuanya kini sibuk dengan urusan masing-masing,Calla yang sibuk belajar untuk bisa di terima masuk di universitas pilihan nya ,Alan yang subuk dengan perusahaan,Risa yang juga ikut sibuk di perusahaan butik nya , kaeran dan naren yang pulang hampir sampai sore karna jadwal yang padat.

entah berapa Minggu yang harus mereka lewati,sky perlahan membaik , setidaknya tidak separah bulan lalu.

Kaeran senang karna kini semuanya mulai membaik,remaja itu duduk di kursi menatap kembaran nya yang asik bermain bola bersama Harsa dan yang lain.

"Kalian kembar tapi gak mirip ya " ujar gadis yang duduk di sebelahnya ,tentu itu Mina .

"Iyalah ,kita kan satu kandungan gak berbagi tempat dan rupa " sahut nya dengan kesal .Mina hanya tertawa menangapi nya .

"Bunda kamu gak mau nambah anak lagi?masa anak nya dua doang?kembar lagi " Mina dengan nada bercanda nya .

"Udah tiga kok "  sahut kaeran dalam hati ,ia tidak mungkin mengatakan yang sebenarnya,ayahnya melarang mereka untuk menyebar identitas sky sedikit pun , sehingga banyak orang yang hanya tau jika keluarga Lucio mempunyai dua orang anak laki-laki saja.

"Pasti kalo ada anak lagi ,nanti anak nya bakal lebih tampan/cantik ya kan?" Lanjut Mina.

"Iya pastinya lebih ganteng ,walaupun masih manis dan lucu naren " sahut nya tanpa sadar membandingkan si bungsu dan si sulung.

"Yeuh ,kek udah tau aja " Mina menyenggol bahu nya." naren mah emang gak bisa di ragukan lagi kelucuan nya ,kalo ada saudara nya yang lain pasti gak kalah lucu "

"Halah,satu saudara aja udah ribet " timpal kaeran ,ia memanggil naren dan Harsa untuk minum.

"nih kalo punya satu kembaran lagi bakal rusuh kayak gini "kaeran menunjuk harsa dan naren yang berebut air minum di botol .

"Tapi kan seru " Mina tak ingin kalah .

"Ya udah ntar kalo kita nikah bikin nya tiga anak biar seru" naren dan Harsa tersedak mendengar ucapan Kaeran.

"tiati Mina Lo di bobol sama si mesum " timpal Harsa dengan mulut lambe turah nya .

"Cie cieee ,nanti diam-diam punya tiga anak "ledek naren,Mina hanya menatap kedua bocah itu sangsi .

"Anak kecil mana tau " sahut kaeran santai .

"Lo bener kai ,punya banyak saudara emang rusuh,bisa prustasi gue kalo punya anak modelan Harsa sama naren" gadis itu berucap dramatis.

"Kita juga gak mau jadi anak Lo Mina sarkonah!" Sahut kedua nya bersamaan .

"Enak aja!gue bukan Mina sarkonah! "Si gadis tentu tak terima namanya di jelekan ,kaeran mah santai aja menonton pertarungan antara pacar , adik,dan teman sekelasnya .toh nanti kalo cape berhenti sendiri pikirnya.

***

"Aku nggak ngerti "Calla menggaruk tengkuknya yang tidak gatal , dean dengan sabar menjelaskan ulang.

"ini di Kalikan dulu sama ini , terus baru di tambah ,ntar di kurangi satu " Calla hanya menatapnya penuh keprustasian, matematik mapel yang sangat sulit menurut nya .

"Bisa nggak sih kita jangan belajar MTK dulu? bahasa Mandarin aja deh " tawar si gadis.

"Is it difficult?"tanya dean ." You just don't want to learn.want to be stupid?" Pemuda itu menjitak kening nya pelan.

"Ya nggak mau sih kalo jadi bodoh .But it's so hard, my brain seems to be going away " keluh si gadis dengan aksen Inggris yang sedikit berantakan.

THE LAST CALLA LILY FLOWER [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang