Terkadang manusia lupa bagaimana caranya menerima kenyataan hanya karna sebuah alasan , sebenarnya mereka hanya menutup mata untuk sebuah fakta yang sulit di terima.
Manusia sering kali menyalahkan orang lain untuk sesuatu yang tidak pernah bisa ia gapai, sejatinya hidup hanya ingin di hargai dan di mengerti oleh manusia lain nya . terkadang banyak orang melakukan berbagai cara untuk menjadi yang pertama,
Mereka lupa bahwa bumantara tidak pernah egois untuk memaksa agar bianglala tetap ada .
****
Calla duduk di salah satu kursi yang tersedia, matanya tidak lepas menatap dean yang berada di sampingnya. Sesekali mereka juga berbincang-bincang.
"Bunda" Calla beranjak saat melihat Risa yang kebetulan lewat di depannya.
"Eh ,hai sayang " Risa memeluk gadis itu sesaat " makin cantik aja ,momy kamu mana?itu siapa?"
"Makasih Bun,momy sama dady nanti nyusul katanya bun. oh iya ini dean teman lama ku di las Vegas dulu bunda"dean tersenyum ramah untuk kemudian mengenalkan dirinya sendiri.
"Oh ya?saya denger las Vegas cukup maju ya untuk kalangan kenakalan remaja "
"Eum ,emang benar tan,tapi ya gitu gak semua penduduknya seperti itu "Risa hanya mengangguk mengiyakan ketika mendengarkan penjelasan dean.
"ya udah ya dean,Calla .bunda mau liat naren sama kakek nya dulu di dalam " pamit Risa ,ini adalah hari ulang tahun si kembar dan sesuai rencananya Risa merayakan ulang tahun si kembar di resort milik orang tuanya.
"Iyaa bun.oh ya sky nya nggak ikut?" Risa menoleh sesaat sebelum menjawab pertanyaan si gadis .
"iya nanti kesini ,sky lagi ada kelas sama guru privat nya ,ya udah ya Calla " wanita paruh baya itu melangkah pergi menjauhi tempat calla dan dean.
"aku gak enak deh "kata dean membuat Calla menatapnya heran.
"Kenapa?"
"Aku kan gak di undang di acaranya"
"Ya udah sih dean,lagi pula kan bunda nya juga udah tau kamu siapa ,mendung sekarang kita keliling resort nya mumpung belum banyak orang" gadis itu melirik arloji yang melingkar di pergelangan tangan nya.
"Masih Jam 7.26 "lanjutnya kemudian menarik tangan dean untuk di ajak berkeliling di sekitar ressort.
di ruangan lain Risa tengah duduk di sofa bersama kaeran dan naren si kembar terlihat sangat bahagia,di ruangan keluarga itu hanya ada 6 orang ,Risa dan si kembar kemudian kakek dan neneknya si kembar.
"Bundaa,ayah kok belum datang?"tanya kaeran yang asik memainkan Surai pirang milik si bungsu.
"Ayah lagi di jalan kali ran" sahut naren yang menyadarkan kepalanya di pundak kaeran, Risa tersenyum kecil mengusap rambut keduanya dengan gemas.
"Bentar lagi orang-orang pada datang " Oma yang selesai menyusun beberapa kado itu menatap kedua cucu kembarnya "kalian lebih baik bersiap-siap" lanjutnya.
"Orang kita udah siap kok granma, oh ya granpa jugaa jangan lupa hadiah nya ya" sahut kaeran dengan semangat.
"tentu ,apa sih yang nggak buat cucu kesayangan kamu ini" si kembar segera menghambur ke dalam pelukan nenek dan kakek nya .
"ayo kita keliling ressort dulu ,sekalian jalan-jalan dulu sebelum acara di mulai . nantinya ressort ini buat kalian berdua " ucap sang kakek dengan senyum manis di bibirnya.
"Woah ,hadiah dari grandpa emang gak pernah main-main " bisik kaeran pada naren ,si bungsu berdecak kesal kemudian mencubit perut kaeran hingga si anak tengah meringis.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE LAST CALLA LILY FLOWER [END]
Jugendliteraturaku menggenggam tangan nya ,aku memasangkan cincin indah di jari nya kami bercanda akan menikah tapi ternyata aku mengingkari nya. Aku benar-benar tidak bisa menepati janji ku , kehidupan ku berhenti tepat saat angka tujuh itu semakin dekat seakan...