nata melirik arlojinya menunjukkan pukul 21.45 . sebenarnya belum terlalu malam tapi apa boleh buat dia harus menjemput sky di rumah ,alan siang tadi menelfon nya hanya untuk mengatakan bahwa di rumah sedang tidak ada siapapun,alan dan keluarga nya belum bisa pulang karena naren juga sedang tidak enak badan jadi mereka menunda jadwal pulang nya.
Pria berjas dokter itu berjalan melewati karidor yang masih sedikit ramai,ia sampai izin pulang lebih awal hanya untuk menjemput anak alan yang manja itu ,hujan cukup deras ia berdecak kesal .seakan semesta juga melarangnya menemui beban hidup yang menantinya,bercanda .nata tentu peduli dan sayang pada anak sahabat nya itu.
Mobil yang sedari tadi melaju cepat itu ,kini berhenti di depan rumah mewah milik keluarga Lucio , nata mengernyitkan keningnya heran tidak biasanya pintu gerbang terbuka lebar begitu saja , dengan cepat ia memarkirkan mobil nya di halaman rumah ,memakai payung dan berlari masuk ke rumah yang terlihat berantakan dari segi manapun,seakan baru saja terjadi gempa.
di ruang tamu terdapat bekas sepatu kotor yang meninggalkan noda di sepanjang lantai marmer , nata mengecek semua bagian dalam hanya untuk mencari di mana sky? para maid pastinya sudah pulang saat malam begini .
"Sky?!"alan membuka pintu kamar mandi berharap yang di cari ada di sana ,namun nihil tidak ada siapapun.
Langkahnya membawanya ke samping rumah ,di mana alat lukis berserakan di sisi kolam renang.cat lukis itu terlihat tercecer dan memudar terkena air hujan bahkan beberapa terseret masuk ke kolam renang .nata berpikir mungkin rumah ini sudah di masuki rampok?berharap saja tidak terjadi apa-apa pada anak sahabatnya itu.
Matanya menangkap sosok remaja di balik pohon yang duduk bersandar , maka nata segara berlari mendekati, membiarkan tubuhnya ikut basah kuyup.
"maafin saya ,saya telat jemput nya " nata membawa pemuda itu ke dalam pelukan nya ,sky terlihat menatap nya ketakutan,badan nya sudah sedingin es , entah berapa lama ia bersembunyi di sini.
"dokter nata,tadi ada banyak orang " ucap nya seraya mengusap wajahnya yang terkena tetesan air hujan ." mereka banyak.aku takut jadi bersembunyi di sana"tangannya menunjuk sebuah gudang yang berada di rumahnya, " saat mereka pergi aku kesini ,ya aku takut saat mendengar suara langkah kaki lain mengelilingi rumah ku " lanjutnya .
"Sudah tidak apa-apa,ayo ke rumah saya ,kamu gemetar sky "tangan nya menepuk pundak itu lembut.
***
Pagi harinya alan langsung pulang saat mendengar kabar dari nata,rumah nya kini di jadikan TKP untuk mencari pelaku perampokan ataupun motif lain.
naren juga ikut pulang ,kini ia tengah bersantai bersama kaeran dan bunda nya , sedangkan alan memilih pergi ke rumah nata untuk menjemput si sulung .
"dimana anak saya?"Alan masuk ke dalam tanpa mengucapkan permisi membuat istri nata itu sedikit terkejut.
"sky masih tidur ,kamu bikin saya kaget" Rani menatapnya kesal.
"Sorry ,dan ya mana nata?"
"nata lagi ngurusin anak kamu,itu di kamar "rani menunjuk kamar dengan pintu berwarna golden itu ,alan berterima kasih sebelum masuk kamar yang ia tunjukkan tadi.
"Makasih ya ,untung kamu udah urus masalah di rumah "nata hanya mengangguk ia sibuk mencari sesuatu di lemari.
"gak usah makasih,kek sama siapa aja . itu anak kamu bawa aja pulang ,kalo mau di kasih ke saya juga boleh"
KAMU SEDANG MEMBACA
THE LAST CALLA LILY FLOWER [END]
Fiksi Remajaaku menggenggam tangan nya ,aku memasangkan cincin indah di jari nya kami bercanda akan menikah tapi ternyata aku mengingkari nya. Aku benar-benar tidak bisa menepati janji ku , kehidupan ku berhenti tepat saat angka tujuh itu semakin dekat seakan...