Satu kata untuk hari ini ,Alan sangat bersyukur karena akhirnya naren sudah mendapatkan pendonor nya , dan yang lebih membuat nya senang operasi nya berhasil.
Risa bahkan sampai bersimpuh di lantai , sangat bersyukur karena kini semua masalah sudah selesai.mereka berpelukan erat , tersenyum satu sama lain .air mata kebagian mengalir di antara mereka .
Jam sudah menunjukkan pukul 5.43 mp yang artinya hampir semalaman penuh mereka menunggu di rumah sakit. sejak selesai operasi mereka memang belum bertemu naren ,si bungsu mungkin masih tertidur.
"tuhan baik banget sama kita ya " alan merangkul pundak istri dan anak nya.
"Ayah bener "sahut kaeran ."aku jadi gak sabar nunggu naren bangun" lanjut nya .Risa juga mengangguk setuju.
"kita istirahat aja dulu " ajak Alan pada keluarga kecilnya.omong-omong ia melupakan sesuatu?seperti ada yang kurang di sini?.
Ah ya Alan lupa anak sulungnya, sebenarnya masih malas untuk mencari keberadaan sky ,ia juga yakin si sulung berada di rumah dan bersantai sekarang . Alan rasanya ingin segera pulang dan memarahi anaknya itu.
"aku sama kai mau cuci muka dulu " pamit risa ,Alan hanya mengangguk kecil ,ia masih duduk di kursi tunggu sampai risa dan kaeran menghilang di balik karidor.
"nata "panggil nya ,saat melihat dokter itu berjalan dengan gontai sepertinya hendak menuju ruangan lain.
"Sky ada ke rumah kamu nggak tadi malam?"lanjutnya,dokter itu terdiam sesaat sebelum mengangguk kecil.
"dia sempet ke rumah saya kemarin sore ,dia naik taksi " sahut nya ,suara nya terdengar parau seperti habis menangis." tapi saya juga gak tau kalo dia ke rumah saya buat pamit " lanjut nya.
"maksud nya?dia pamit kemana?pulang ke rumah saya?" nata menggeleng mendengar pertanyaan sahabatnya itu.
"saya baru tau ini ,jadi saya baru ngabarin sekarang .tapi ini ada barang-barang nya tertinggal"nata menyerahkan sebuah kanvas kosong yang hampir hancur ,baju berwarna biru dan sebuah black card yang terlihat kotor .
"ini barang-barang nya sky?terus dia nya mana?"alan tiba-tiba merasa khawatir.
"Risa sama kai mana?sky nunggu kalian buat di bawa pulang. dia ketiduran di dalam sana" nata berbicara seolah semua baik-baik saja,padahal setiap kata yang ia lontarkan selalu ada air mata yang ikut berjatuhan.
"Nata!kamu kalo ngomong tolong yang jelas . memang nya di mana dia?!biar saya marahin dia kalo sampe tidur di sini !"alan mengeraskan suaranya, menarik kerah baju dokter itu.
"Maaf al ,saya minta maaf " nata terduduk di lantai ,rasanya seluruh sendi nya meluruh .ia rasa ia tidak bisa melanjutkan kata-katanya. " yang jadi pendonor itu sky ,dia kecelakaan sore tadi pas pulang dari rumah saya .saya juga gak tau apa-apa .saya baru tau tadi dari dokter bedah nya ,dia bilang kemungkinan sky selamat emang mustahil banget ,dia pendarahan di otak , kecelakaan nya cukup patal .tapi sebelum dia pergi dia emang minta jadi pendonor buat naren. dia bilang dia nggak mau keluarganya sedih " lanjut nya menjelaskan .
detik itu juga alan menghajar nya, memukul wajah nata dengan emosi.
"SIAPA KALIAN BERHAK NGOMONG KAYAK GITU! ANAK SAYA PASTI DI RUMAH KAN?!NATA KAMU JANGAN BERCANDA SIALAN!" nata hanya terdiam ,ia pasrah memang nya apa yang bisa ia lakukan?.

KAMU SEDANG MEMBACA
THE LAST CALLA LILY FLOWER [END]
Novela Juvenilaku menggenggam tangan nya ,aku memasangkan cincin indah di jari nya kami bercanda akan menikah tapi ternyata aku mengingkari nya. Aku benar-benar tidak bisa menepati janji ku , kehidupan ku berhenti tepat saat angka tujuh itu semakin dekat seakan...