BAGIAN 27; Anything for health.

32 1 0
                                    


Langkah kaki yang tergesa-gesa itu terhenti di depan pintu kamar yang bercat biru ,Alan mengetuk nya beberapa kali .

"Kai , cepetan dikit kita kesiangan nanti"

"Sebentar,ayah liat sepatu kai nggak sih?" Pintu terbuka lebar.

"tuh kan mangkanya kamu jangan naro apa-apa sembarangan" Ucap naren kesal.ia berkacak pinggang di depan pintu .

"Kalian ini ,cepetan dikit ya .ayah tunggu di depan " Alan meninggalkan kedua anak kembar nya di kamar.

"Na , bantu cari dulu " keluh nya mengobrak-abrik rak sepatu nya .

"Sepatu yang mana lagi sih kai? pake yang ada aja emang kenapa " kaeran mendengus mendengar jawaban kembarannya.

"Masalahnya itu sepatu favorit aku , yang warna putih itu loh sepatu nya . yang kita beli di mall Minggu kemaren "

"Oh itu ,ngomong dong " naren membuka lemari baju nya mengeluarkan sepatu yang di cari kaeran .

"Kok ada di lemari kamu?kamu ambil ya?"

"Yeuh fitnah,kan kamu yang bilang sendiri buat simpen di sini .mangka nya jangan pikun ,otak kamu mina Mulu sih"

"dari pada kamu ,yunna muluu.masih mending pacar ku "

"Siapa bilang?aku gak naksir ya sama yunna!"

"Ngaku aja ,aku lihat kok foto nya di galeri kamu " naren menatapnya kesal , ia lebih memilih meninggalkan si anak tengah di kamar dari pada lanjut berdebat.

hampir 10 menit mereka bersiap-siap, kini semuanya sudah berada di dalam mobil , dengan urutan naren ,kaeran , dan Risa yang duduk di tengah . Kemudian di kursi belakang ada Alan dan sky , kali ini alan membawa putra sulungnya berlibur.ia tidak ingin kejadian dulu terulang lagi .

Mobil itu melaju dengan kecepatan sedang,si kembar yang asik berceloteh , Risa yang menanggapi obrolan random kedua anaknya ,seperti...

"Kenapa ya film Spongebob di sukai anak-anak?kan film nya gak lucu-lucu amat "ucap naren menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Iya juga ya ,yang heran sih kenapa spons hidup ?kan itu buat cuci piring " timpal kaeran.

"Bener ,terus kenapa orang buntung gak mati?kan pasti urat nadi nya ke putus ?"

"gak gitu konsep nya kaiii , mangkanya belajar !"seru naren kesal , kaeran ini semakin menjadi-jadi.

"Udah-udah,mending kalian istirahat dulu .biar pas sampe sana gak terlalu cape " ucap Risa menengahi,ia yang duduk di tengah-tengah putra kembar nya tentu pusing mendengar perdebatan keduanya.

***


Hampir seharian penuh mereka menghabiskan waktu bersama, mulai dari nonton bioskop,makan malam ,pantai ,hingga bermain di mal.

Kaeran dan naren terlihat antusias, kedua anak itu memang  sangat aktif . Seusai bermain mereka memutuskan pulang ke hotel .cuaca malam sangat tidak baik untuk naren yang mudah sakit .

"tidur yang nyenyak sayang " Risa mengecup satu persatu pipi si kembar . Keduanya mengucapkan selamat malam sebelum tertidur,ranjang  si kembar ada di sisi kanan , sedangkan sky di sisi kiri jadi Alan dan Risa berada di tengah putra-putra nya.

Alan yang baru saja masuk ke kamar dengan pakaian santai nya , ia mengecup singkat bibir sang istri dan kemudian beralih pada si kembar yang sudah terlelap dalam tidurnya. Jika sedang kelelahan kaeran dan naren bisa tidur lebih cepat.

"Loh tumben sky tidur cepet " Risa yang mendengar ucapan sang suami tersenyum kecil.

"Iya mas,dia juga masuk kamar duluan " sahut sang istri ,alan mengangguk mengiyakan.

"Ugh ,anak ayah kecapean ya " alan duduk di sisi ranjang si sulung untuk mengusak rambut hitam itu .namun ia terkejut saat mendapati sky terlihat berantakan,nafas yang tidak beraturan bahkan ada sisa muntahan di sudut bibirnya. tangan kiri sky menggenggam botol obat yang di berikan dokter gerald tempo hari ,Alan tau itu obat penenang.

Oh astaga kenapa sky meminum nya terlalu banyak?alan dengan cepat menelfon dokter .Risa yang baru tau pun ikut terkejut, ia menangis terisak memeluk si sulung yang masih menutup matanya rapat.

"Risa kamu gimana sih!tadi kan kamu duluan yang masuk sama dia!kenapa gak kamu perhatikan?!"

"Aku tadi ,mas ,naren tadi juga demam " sahut Risa membela diri,ia tidak tau menahu tentang sky ,ia pikir anak itu benar-benar tertidur tadi.

"Kamu emang ceroboh banget !" Alan mengatur nada suaranya agar tidak terlalu keras ,ia tidak ingin menggangu tidur si kembar .

di tengah perdebatan mereka dokter yang di telfon baru saja datang ,ia dan rekannya menangani si sulung dengan cepat .hanya butuh waktu sekitar 10 menit untuk menyelesaikan tugasnya.

"dia sudah baik-baik saja sekarang , hanya tolong awasi pasien .saya rasa sebaiknya di bawa kembali besok pada dokter yang biasa menangani nya " tutur sang dokter .Alan berterimakasih kemudian menyuruh supirnya untuk mengantar dokter tersebut pulang .

Setelah dokter itu pulang Alan mendiami risa,ia mengurus sky sendirian.

"Mas ,aku minta maaf .lagi pula itu bukan sepenuhnya salah aku!kamu juga ayah nya tapi kamu tadi sibuk sama urusan mu sendiri" Risa yang berdiri di sisi ranjang mencoba menjelaskan.

"Sekarang kamu nyalahin aku? gimana tadi kalau aku gak periksa dia tidur apa nggak?gimana kalau tadi kita gak tau dia overdosis?gimana Risa?kamu pasti bakal seneng kalo anak kita mati ?iya ."

"Mas!kamu apa-apaan sih .ibu mana yang mau anaknya mati hah?gak ada seorang ibu pun yang mau itu terjadi . ini cuma kesalahan kecil .okay aku salah karna aku kurang perhatian ke dia,tapi kamu gak berhak menghakimi aku .siapa dulu yang pengen banget punya anak?siapa hah?aku belum siap jadi ibu kamu paksa aku dengan alasan bakal jaga dia tanpa melibatkan aku! " Alan menutup matanya menahan emosi lagi-lagi Risa membahas itu.

"Terserah,kalo kamu emang gak mau urus dia ya udah.aku juga bisa jaga dia sendiri,lagi pula dari dulu kamu memang begitu" sang suami mendengus kesal.

Risa terdiam ia memilih berbaring di ranjangnya, diam-diam wanita cantik itu menangis terisak . lagi-lagi dan lagi selalu saja sky yang menjadi alasan ia bertengkar dengan suami nya , terkadang Risa berpikir memiliki si kembar saja susah cukup.

Jam menunjukkan pukul 00.43 saat Alan hampir tertidur tapi gagal saat melihat si sulung terbangun dengan keringat membasahi dahinya.

"hi honey, what's up? anyone sick?" Alan mengusap dahi si sulung.

"Aku ,aku mimpi ayah sama bunda pergi "sahutnya dengan suara serak khas bangun tidur,sky menarik nassal canula yang berada di hidung nya .

"Aku kenapa?"lanjutnya menyadari ada nasal canula tadi.

"nggak apa-apa.tadi kamu kecapean jadi pingsan"bohong nya sambil tersenyum kecil ."kalo masih sesek jangan di lepas " Alan menepuk kepalanya pelan.

"Bunda mana?"

"itu ,bunda tidur" alan menunjuk Risa yang memang sudah tertidur,mungkin lelah menangis.

"Sky mau tidur,tapi ayah jangan kemana-mana"pintanya khawatir sang ayah pergi.

"Iya ,udah tidur aja " alan mengusak rambut nya dan memasang kembali alat bantu pernapasan si sulung.

"Sky nggak sesek " ucap anak itu menolak.

"Pake aja ,biar tidurnya enak " mau tidak mau ia menuruti ucapan ayah nya.

"Ayah.aku takut mati " gumam nya kecil sebelum terlelap tidur.

"Saya juga takut kamu pergi " sahut Alan pelan .ia merapihkan selimut sky dengan hati-hati.

"good night and sweet nice dream,sweet child "

TBC.

Thank for your support and vote.

See you again and i love u all!!

THE LAST CALLA LILY FLOWER [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang