BAGIAN 30; Again I lost my way.

76 4 0
                                    

Selama seminggu naren di rawat di rumah sakit,selama itu juga alan mengabaikan si sulung.hari ini Alan berniat pulang ke rumah terlebih dahulu .

di rumah nya sangat sepi ,hanya ada satpam dan beberapa maid .Risa dan kaeran memang masih di rumah sakit menemani naren .

harusnya si bungsu memang sudah pulang ,tapi nata bilang untuk kesembuhan total lebih baik beristirahat di sana ,lagi pula akhir-akhir ini kesehatan naren naik turun ,kadang membaik ,kadang juga kambuh kembali.

di ruang tengah ia melihat sky yang duduk sambil membaca buku nya . ia tersenyum kecil saat mengetahui ayah nya pulang .

"ayah "panggilan itu membuat Alan menghentikan langkahnya,alan sangat lelah hari ini ,ia ingin istirahat saja tapi sepertinya tidak bisa .

"Apa?"alan bertanya dengan nada datar nya .

"Aku boleh minta tolong?aku mau beli kanvas buat ngelukis  .terus aku juga mau jenguk naren "

"besok aja kan bisa ,saya cape sky "

"Tapi ayahkan udah janji mau beliin hari ini!" Sky mengeraskan suara nya ia tidak ingin keinginannya tidak di tepati sang ayah.

"Apa bedanya besok sama sekarang?! dan ya sky mana sopan santun mu?saya ayah kamu !"

"sky cuma minta di anter bentar aja , lagi pula kalo ayah bolehin aku pergi sendiri ya udah aku bakal beli sendiri dari kemarin!"

"ya udah,beli aja sana!dasar kamu itu gak pernah denger omongan orang tua!" Maki alan.

"ayah juga gak pernah ngertiin aku!"

"Sky !jangan mengeraskan suara kamu sama orang tua sendiri " alan menarik vas bunga yang kebetulan ada di meja dekat tv ,tanpa sadar ia melempar nya ke arah sky .

Suara vas bunga yang menghantam kepala sang putra kemudian jatuh ke lantai hingga pecah berkeping-keping.

sky mengusap cairan merah yang turun membasahi wajahnya, pandangannya semakin buram sampai yang ia rasakan hanya tubuh nya yang menghantam lantai dingin itu.

Alan panik tentu saja ,ia berjalan mendekati putranya,berjongkok untuk menyeka darah segar yang masih mengalir di kepala sang anak.

"Sky!" Alan mengguncang tubuh putra nya dengan kasar ,percuma saja sky tidak akan bangun .

Alan memeluk tubuh itu erat ,menangis terisak terdengar menyedihkan. perlahan ia merasa nafas sky memberat diikuti tubuhnya yang berubah dingin .

"SKY! JANGAN MATI!" Alan terbangun dengan nafas terengah-engah .ia melihat sekelilingnya,ternyata hanya mimpi .sekarang ia masih berada di ruangan naren.

"Ayah mimpi buruk?"suara kaeran membuat nya menoleh ,alan mengangguk kecil .

"bunda kamu mana?"tanya nya menyadari Risa tidak ada di sekitarnya.

"Jemput kak Lio ,tadi naren nanyain kak Lio terus " kaeran melirik kembaran nya yang masih tidur siang.

"udah lama bunda pulang nya?"alan menatap putranya yang asik bermain ponsel di sisi ranjang naren.

"udah ,mau dua jam kayaknya " saat itu juga pintu ruangan di dorong dari luar , itu Risa ternyata ,di belakangnya ada sky yang membuntuti nya dengan wajah bantal nya.

"anak mu bawel banget " ucap Risa yang kemudian duduk di sofa,alan hanya bergumam kecil.

"kai kamu mending ke kantin dulu sana sama bunda , kalian belum makan kan?" Ucap Alan kemudian .

"Belum sih ,ayah juga kan belum " sahut kaeran yang kini meletakan ponselnya di atas meja.

"Ayah nanti saja , kamu duluan sana" akhirnya Risa dan kaeran mengiyakan, mereka berdua pergi meninggalkan ruangan yang cukup sepi .

THE LAST CALLA LILY FLOWER [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang