five

1.9K 141 3
                                    

" Aduh berat banget! " Mika mengeluh saat di suruh membawa 6 buku paket yang sangat tebal itu kembali ke perpustakaan.

Habis materi, karena bukunya pinjam dari perpustakaan jadi ya harus kembali ke sana lagi. Sialnya Mika yang harus mengembalikannya karena kalah hompimpa.

" Ish nyebelin banget " Sedari tadi dia terus mengomel-ngomel.

Brugh!

" Aduh! " Mika menabrak ketika di belokan, mungkin karena tak fokus berjalan sebab dari tadi dia ngomel-ngomel.

Buku paketnya berjatuhan ke sana kemari, saking kerasnya tabrakan itu.

" Aduh sakit " Keluhnya.

" Mika? Aduh maaf ya, gue nggak sengaja" Itu suara seseorang yang Mika tabrak atau orang itu sebenarnya yang menabrak.

" E-Eh kak Andre—aduh maaf ya kak, aku nggak liat jalan. Makanya nabrak " Ujar Mika.

" Nggak kok, gue yang salah. Gue yang nggak hati-hati tadi, lagi telpon sama temen soalnya " Andre pun juga menyalahkan dirinya sendiri.

Mika jadi tak enak, tapi yasudahlah. Mika tak mau ambil pusing tentang siapa yang salah.

" Sini biar gue bantu " Andre pun membantu Mika mengambil satu persatu buku paketnya dan tak lupa juga membantu Mika berdiri.

" Makasih ya kak " Ucap Mika.

" Sama-sama. Mau sekalian gue bawain ke perpus? Kebetulan gue mau balik " Tawar Andre, aliasnya dia mau modus dan cari kesempatan pada Mika. Mumpung pawang galak nya nggak keliatan.

" Makasih tawarannya kak, nggak perlu repot-repot. Aku bisa sendiri kok. Oh ya, bukannya kakak arah nya mau ke sana? Kok nawarin aku, jadi berlawanan arah dong kak "

Andre mati kutu. Ternyata alasannya gatot, cukup bodoh untuk bilang searah tapi arah dia berjalan saat ini adalah arah yang berlawanan dengan yang di ucapkan nya.

" Eum...i-iya tadinya, tapi nggak jadi. Makanya nawarin buat bantu. Mau?" Andre beralasan lagi.

" Nggak usah kak, lagian cuma dikit kok, nggak banyak " Balas Mika yang sudah jelas adalah penolakan ke dua.

Alasan sebenarnya Mika menolak adalah karena Henan. Jika sampai Henan tau maka habislah........Andre. Ya, tentu saja Andre, bukan dirinya—

" Dia udah bilang nggak usah kan? Jadi ngapain lo masih nawarin lagi? cepet pergi sana. Nggak punya kerjaan lo? Seneng banget gangguin pacar orang " Tentu itu adalah suara'si galak' alias Henan yang kini sudah melipat kedua tangannya di dada.

Entah datang dari mana asalnya itu tidak penting, yang terpenting sekarang adalah bagaimana cara Mika mencegah keributan yang sepertinya akan datang menghampiri. Apa lagi kalau bukan Henan dan Andre adu mulut atau adu kekuatan.

" Eh pawangnya udah dateng " Ujar Andre  dengan nada mengejek tentunya.

" Kak ayo pergi deh, ayo bantuin aku. Berat banget ini " Mika berniat mengalihkan perhatian Henan agar lupa soal Andre. Pasalnya tangan kedua pacarnya itu telah terlihat mengepal kuat.

Henan mengalah dan akhirnya membantu Mika membawakan buku paketnya. Tanpa sepatah kata Henan mengajak Mika pergi dari Andre, tak lupa tatapan tajam Henan layangkan pada teman sekelasnya itu.

" Maaf ya kak " Ujar Mika pelan pada Andre saat melewati pemuda itu.

" Mika! " Tegur Henan saat kekasihnya masih sempatnya berbicara pada musuhnya.

" Iya kak iya, udah enggak " Balas Mika takut-takut.

" Kalo ketemu sama dia nggak usah di ladenin, tinggalin aja " Ujar Henan seraya memberikan tatapan tajam tanda dia harus segera berjalan dulu.

Posessive Boyfriend [ HeeHoon ]GSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang