eleven

1.1K 90 3
                                    

" Bunda, ayah sama om Surya dan tante Irma mau keluar sebentar. Nah kalian bertiga di tolong jaga rumah aja ya. Kalau mau makan atau main silahkan " Ucap Bunda pada ketiga remaja ini.

" Iya bunda " Ucap mereka bertiga.

Setelah para orang tua keluar dan benar-benar pergi dengan cepat suasana dan hawa di rumah jadi menegangkan. Sebab apa? Sebab ada Henan dan Yuda di satu atap yang sama.

Yang tadinya terlihat manis seperti sahabat kini mereka telah menunjukkan aura persaingan mereka berdua. Saling melemparkan tatapan tajam.

" Ngapain sih lo ada di sini? " Ucap Henan.

" Buta lo mata lo, pake nanya. gue di sini kan mau ngapelin Mika. Lagian gue kesini juga di ajak bokap sama nyokap gue " Jawab Yuda.

" Enak aja lo ngapelin cewek orang. Lo lupa kalo Mika punya gue? Tolong sadar diri "

Mika di situ udah panik, takut nanti 2 cowok ini bakal gelut.

" Permisi kakak-kakak ganteng. Tolong ya jangan berantem di sini—"

" Diem ini urusan cowok! " Ucap Henan dan Yuda bersamaan.

Spontan Mika langsung mingkem. Udah gak berani ngomong lagi.

" Gue nggak peduli meskipun lo cowoknya Mika. Asal lo tau aja, gue emang kalah start tapi belum tentu gue juga kalah di finish " Ucap Yuda dengan lantang.

" Ck! Sok-sokan mau menang di finish. Eh celeng burik sadar ya, lo nggak denger tadi bunda bilang apa ke keluarga lo? Gue calon menantu nya " Kata Henan dengan kepedean yang sudah level nembus genteng rumah.

" Cih! Masih calon belagu lo, ayam pelangi. Meski calon belum tentu juga bakalan jadi, lagian lo sama Mika aja belum tunangan. Jadi gue masih ada kesempatan ngelamar Mika, kalau perlu sekalian tunangan "

" Lagian juga orang tua gue sama orang tua Mika temen deket. Jadi jalan gue ngelamar Mika lebih mulus daripada lo yang cuma calon doang " Yuda tambah makin mengompori Henan.

Henan tersenyum miring. Dalam hati menertawakan kesombongan Yuda pasal orang tuanya yang berteman dengan orang tua Mika.

" Halah temenan lewat kerjaan aja sombong. Gue kasih tau, bokap gue sama bokapnya Mika bestie-an dari SMA terus nyokap gue sama nyokapnya Mika temen les dari paud. Mau apa lo, ha? "

Mika tepok jidat, makin lama mereka ini malah adu cocot kayak cewek yang rebutan crush. Mika jadi pusing sendiri.

••
••
••

Jam 14:30.....

Udah mau sore aja dan Henan sama Yuda masih adu mulut.

Dari pagi sampe jam setengah 3 sore mereka kayak gitu. Sementara Mika udah sempet mandi, sarapan lagi, maskeran, tidur siang, COD skincare, pesen goput, COD basreng 5 kg, bikin seblak cobek, terus sekarang lagi kutekan santai sambil dengerin Henan sama Yuda yang gak habis-habis topik perbacotannya.

" Udah belum? " Tanya Mika.

" Belom!! " Jawab mereka berdua.

" Yah padahal mau minta tolong anterin ke indoapril, mau beli kinderJuy sama yakul Yaudah kalau masih belum selesai aku minta anter Risky aja "

" Gak! Biar gue yang nganterin!! " Ucap Henan dan Yuda bersamaan.

" Katanya tadi masih belum selesai berantemnya, gimana sih "

" Gak, udah selesai kok! " Sahut mereka berdua.

" Eh apaan lo ikut-ikutan. Mika cewek gue ya bangsat. Lo nggak usah ikutan nyaut apalagi mau nganterin Mika! " Kata Henan nyolot.

" Bodoamat. Mau Mika masih cewek lo gue nggak peduli, gue juga mau nganterin Mika. Siapa tau Mika milih gue ketimbang lo "

" Idih kepedean lo. Mana ada Mika minta anterin lo sementara di sini ada gue sebagai cowoknya "

Mereka malah adu bacod lagi yang mana membuat Mika pergi saja dari situ. Alias pergi sendiri ke indoapril minta anterin Risky anak tetangga sebelah yang kebetulan juga suka sama Mika. Risky ini masih kelas 9 SMP. Rumahnya cuma jarak 3 rumah dari rumahnya Mika.

" Ya siapa tau, kan? Ya nggak, Ka? "

Yang di tanya udah gak ada di situ.

" Loh, Ka? "

Dua cogan itu celingak-celinguk mencari keberadaan sang pujaan hati yang tiba-tiba saja hilang entah kemana.

" Jancok! Gara-gara lo Mika pergi " Ucap Henan.

" Lah..lo kok nyalahin gue sih, cok?! " Ucap Yuda tak terima.

" Ya kan emang gara-gara lo. Lo sih ngajak ribut mulu, segala mau nganterin Mika "

" Eh enak aja lo kalo ngomong. Lo juga mancing gue! "

Mereka masih saja berdebat, sambil berlari keluar untuk mencari Mika. Siapa tau Mika masih di luar.

Tapi ternyata eh ternyata Mika udah duduk manis di kursi belakang sepeda listrik nya Risky. Iyalah sepeda listrik, si Risky kan masih SMP belum boleh bawa motor jadi nganterin Mika pake sepeda listrik emaknya.

Terlihat Mika kasih dadah ke dua cowok yang kini tengah melongo tak percaya itu. Risky juga menampilkan wajah mengejeknya pada dua cowok itu.

" Makasih ya bang, cewek lo gue bawa bentar. Gak jauh kok, cuma ke pelaminan. Di tunggu ya undangan nya! " Teriak Risky lalu mulai ngegas sepeda listriknya.

" Anjing! Bocil kemarin sore nantangin. Wah gak bisa di biarin nih! "

Henan langsung menuju skoopy nya. Mau ngejar Mika sama Risky.

" Lo ngapain naik, celeng?! " Tiba-tiba aja si Yuda naik ke motor Henan, minta di bonceng.

" Gue ikut. Siapa tau kan butuh bantuan buat nonjok tuh bocil "

" Yaudah ayok " Henan malah setuju.

Akhirnya mereka setuju boncengan ngejar Mika sama Risky ke indoapril.

" Loh kok nggak nyala? " Ucap Henan kebingungan dengan motornya yang tidak mau menyala mesinnya.

Ternyata saat di cek bensinnya Henan abis.

" Yah bensin gue abis, bangke! " Kesal Henan.

" Alah kere lo. Katanya anak orang kaya tapi bensin aja abis " Cibir Yuda.

" Sialan lo. Bukannya gue kere, tapi duit gue abis buat jajanin Mika tadi "

" Yah terus gimana nih sekarang. Gak jadi ngejar Mika? "

" Ya jadilah, masa gak jadi. Ntar cewek gue beneran di kawinin sama si Risky "

" Terus ngejar pake apa? Motor kampret lo gak ada bensin "

" Lo bawa uang kan? "

" Bawa, buat apa? "

" Ya bensinin motor gue tolol. Gitu aja pake nanya segala. Ntar gue ganti " Kata Henan sambil menampol kepala Yuda.

Yuda berdecak malas.

" Iya-iya " Ucap Yuda malas sambil merogoh uang 50rb dari sakunya.

" Ayok buruan bantuin dorong "

Akhirnya mereka malah bekerja sama mendorong motor Henan ke pom bensin mini terdekat.

•••••••

To be continue......

Posessive Boyfriend [ HeeHoon ]GSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang