twenty three

877 58 14
                                    

Mika tidur gak nyaman, sebab Henan kini sedang ambil kesempatan dalam kesempitan. Ciam-cium wajah Mika seenaknya.

"Eungh..." tak lama, Mika akhirnya bangun juga.

Buka mata dan kaget seketika karena Henan yang jadi pertama di lihatnya. Buat Mika jadi kesel lagi.

Henan cuma santai sambil nopang kepala dengan tangan kiri. Miring kiri hadap Mika.

"Sini, bobo lagi" Henan tepuk-tepuk tempat Mika tidur tadi.

Dia pun pilih beranjak dari tempat tidur. Kalau Henan di suruh keluar pasti gak mau, jadi mending dia aja yang keluar. 'Yang waras ngalah' gitu sih kata pepatah orang tua.

"Mau kemana?"

Mika cuma noleh kebelakang sambil ngelirik sinis Henan sebentar. Terus lanjut jalan lagi ke pintu.

Tapi pas sampai pintu, baru aja Mika pegang gagang pintu tiba-tiba lampu nya mati bersamaan sama petir. Mika langsung meringsut depan pintu sambil tutup telinga

"B-Bunda...ayah...a-adek takut.." Mika gemeteran.

Henan spontan langsung menghampiri Mika. Meluk tubuhnya yang gemetaran.

"Ka, lo gak apa-apa?" tanya Henan khawatir. Terus meluk tubuh Mika.

Mika geleng-geleng sambil nangis. Terus balas meluk Henan. "Aku takut, Kak"

Mika memang punya ketakutan akan petir dan gelap. Karena trauma masa kecil.

Dulu pas Mika umur 5 tahun dia cuma di rumah berdua sama Yoga. Ayah dan Bunda waktu itu lagi sibuk-sibuknya kerja dan pulangnya malam, sementara Mario ada di perkemahan waktu itu.

Awalnya memang belum hujan, cuma mendung doang, jadi Yoga  keluar sebentar mau beliin Mika snack di toko dekat rumah mereka. Buat teman nonton kartun di rumah. Tapi baru aja Yoga keluar hujan turun dan deres banget. Tentu aja Mika yang cuma di rumah sendirian ketakutan. Terus tiba-tiba petir menggelegar dan listrik mati. Mika yang ada di depan TV langsung meringsut ketakutan sambil nangis dan manggil-manggil Yoga.

Hujan deras campur petir baru reda sekitar 30 menitan. Yoga yang waktu itu berteduh di toko langsung buruan pulang sambil khawatir karena ninggalin Mika di rumah sendirian. Sampai rumah Mika udah pingsan karena saking ketakutan nya, dia sampai demam.

Makanya semenjak saat itu Mika selalu di titipin ke rumah kerabat kalau semua anggota keluarga nya kerja. Kadang Mika di titipin di rumah tetangga. Terus semenjak punya pacar, Mika jadi dititipin Henan. Antisipasi kalau-kalau tiba-tiba hujan dan listrik mati.

----------------

Warning!
18+
------------

Mungkin hari ini Henan beruntung gak ketulungan—Mika gak mau turun dari gendongan.

Masih mati lampu, tapi untungnya hujan udah reda. Henan harap sampai besok mati lampu, biar dia bisa puas gendong Mika kayak anak koala kemana-mana.

Jujur aja pegel sih, tapi demi ayang apasih yang gak?

"Ka, mandi dulu ya? Udah sore"

Dalam hati Henan berharap Mika jawab:

"Takut gelap, gak berani mandi sendiri. Ayo mandi bareng, Kak"

Henan bakalan jalan sambil kayang kalo Mika beneran jawab gitu.

Tapi sayang seribu sayang. Ekspektasi Henan tidak akan terwujud.

Mika malah turun dari gendongan.

"Ja-Jangan ke mana-mana, tungguin"

Posessive Boyfriend [ HeeHoon ]GSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang