Heehoon lokal~
Heeseung - boy
Sunghoon - girl
Hanya kisah keseharian Mika dengan si galak, Henan.
" l hate you! " Mika anindya pratama.
" l love you, too " Kahenan Mahendra.
~ bahasa campur aduk
~ terdapat kata umpatan dan kasar
~ 17+,18+ ( jelas...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Masih pagi tapi Henan sudah mengirimkan pesan yang membuat Mika ingin misuh-misuh.
Jangan kaget. Henan memang seperti itu, random dan mesum. Emang mukanya ganteng tapi kelakuannya nggak sama sekali.
Tok tok tok tok!
" Adek, udah ditunggu ojeknya di depan tuh!" Seru kak Mario dari luar.
" Iya abang! " Balas Mika.
Setelah itu buru-buru Mika pergi keluar kamarnya untuk menemui siapa lagi kalau bukan si tukang ojek pribadinya yang gantenk alias Kahenan mahendra atau kakak pacar yang galak.
" Rapi banget, adek mau kemana? " Tanya bang Yoga ketika melihat Mika yang turun dan kebetulan Yoga menaiki tangga.
" Mau jalan-jalan sama kak Henan " Jawab si adek.
" Oh. Yaudah hati-hati dan jangan lupa kasih tau Henan pulangnya jangan malem-malem ya " Ujar Yoga yang mewanti-wanti sang adik bontot.
Anak perempuan paling bontot satu-satunya jadi harus di jaga dengan baik seperti malika.
" Siap. Oh ya bang, kasih uang sakunya dong. Ya ya ya, adek belum di kasih uang jajan sama ayah soalnya " Kata Mika sambil memperlihatkan mata anak babi minta di tampol.
" Ck! Nih, jangan boros " Meski gregetan pengen nyubit ginjal adiknya, Yoga tetap memberikan uang. 2 lembar 100 rb.
" Aww! Makasih abang ganteng. Adek sayang deh. Yaudah adek Mika yang comel pergi dulu ya. Dadahh~~" Mika langsung pergi turun dengan riang setelah mendapatkan uang saku tambahan.
Sementara Yoga cuma geleng-geleng dengan kelakuan adiknya. Emang rada laen adek perempuan nya ini.
••••••
Ttuk!
Mika menggaplok helm Henan cukup keras. Tentu membuat sang pemilik helm sekaligus kepala langsung memberikan tatapan tajamnya.
" Udah berani lo sekarang. Siapa yang ngajarin kek gitu? "
" Salah sendiri. Makanya kalau ngirim sesuatu tuh yang sopan kakak. Bagus ngirim begituan kayak tadi? Ku aduin ayah biar di omelin tau rasa "