8 tahun yang lalu
" Penembakan mu kurang tepat." Ucap Heejin dengan tegas, satu tangannya mengangkat burung elang yang kini sasarannya hanya mengenai sayap dari burung tersebut.
" Maafkan saya." Ucap Minjeong yang tak bisa menetralkan tangannya di depan Heejin, badannya masih beringsut ketakutan dan kini tatapan mematikan dari kedatangan Heejin secara langsung di lapangan menambahkan beban dari Minjeong gadis berusia 20 tahun itu.
" Sudah ku bilang, seorang perawat seperti dirimu, tidak akan bisa mengikuti pelatihan ini." Ucap Heejin, salah satu senior yang paling di banggakan di camp militer ini. Minjeong tau bahwa perkataan dari perempuan yang lebih tua 3 tahun dari dirinya itu memiliki segudang bakat yang tak semua orang bisa, akan tetapi melihat dan mendengar secara langsung bagaimana karakter dari perempuan hero ini membuat Minjeong harus memakan sakit hatinya sendiri.
" Apa aku harus mengatakannya kepada tuan San bahwa kau harus di eliminasi?." Minjoeng langsung jongkok di depan Heejin dan memohon kepada Heejin untuk tidak melakukan hal tersebut, karena ada pada titik pelatihan ini Minjoeng harus menjaga kedua matanya yang semakin buram akibat penembakan yang harus ia ikuti ratusan kali, matanya mengalami inveksi dan harus di bawa ke rumah sakit untuk perawatan serta operasi serius, namun karena pelatihannya harus mencapai target penembakan dengan bimbingan dari seorang Jenderal maka ia harus menahan kedua matanya yang sudah tidak bisa dikatakan normal lagi.
" Saya harus merampungkan misi ini untuk mendapatkan balasan yang setimpal, saya harus mengalami masalah di bagian mata dan—"
" Dan itu bukan urusanku." Ucap Heejin yang kini menyilangkan kedua tangannya didepan Minjoeng.
" Keadaan fisik merupakan kunci dari pelatihan."
" Sebelum kau terjun ke pelatihan militer untuk di seleksi dan mendapatkan jabatan, serta gelar kedudukan semua fisik akan di periksa bukan? termasuk kedua mata mu yang paling berguna untuk dijadikan sumber sasaran penembakan. Minjoeng, pelatihan yang kau ambil adalah mandat yang kau ambil kedepannya, kau sedang berburu kursi seorang letnan sekarang, bukan menjadi prajurit keamanan. Ketika kau terjun dan menjalani semua ini fisik bukan jadi alasan yang sangat memberatkan jika dirimu gagal—"
" Tapi saya mohon Jenderal, saya tidak ingin perjuangan saya sia-sia." Minjoeng lantas bersujud di depan Heejin, padahal Heejin sama sekali tidak menyuruh kepada perempuan itu untuk melakukan suatu hal yang sangat merendahkan harga dirinya seperti itu.
" Menyerahlah aku akan mencoret namamu atas 2 alasan, ketidaktangkasan serta cedera mata." Mendengar itu Minjoeng lantas menggeleng, berada pada titik ini sungguh menyakitkan dan ia tak mau melakukan hal ini untuk kedua kalinya, belum lagi ada sang adik yang menjadi tanggungan Minjoeng di usia dewasanya ini.
" Saya mohon, saya benar-benar akan melakukan yang terbaik untuk pelatihan selanjutnya." Perempuan itu masih menginginkan keajaiban terjadi, namun saat itu juga pengamanan Heejin harus melepaskan kedua tangan Minjoeng yang masih melekat di antara kedua kakinya dan dengan tidak hormatnya Heejin benar-benar pergi dan tak membalas ucapan dari Minjeong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heksagon 🔞
Aksiyon" Hei, Nona."suara maskulin dari laki-laki di belakang Heejin kini membuat lamunannya buyar, ia lantas menoleh kebelakang dan memastikan apakah lagi-lagi Sunwoo mengganggu dirinya lagi?. " Boleh aku duduk di sampingmu?." Ucap laki-laki dengan hair s...