18+
Jangan lupa follow ya😉
Happy reading😚
"Tidak tidak! Anda tidak boleh begini! Ingat aku bukan wanita yang Anda cintai!" Delisa yang panik berusaha mengingatkan Damian yang nampak kesetanan.
"Persetan!" bentak Damian senada dengan mengarahkan miliknya ke pusat penyatuan.
Benda itu di hujamkan begitu saja ke dalam tubuh Delisa yang belum siap menerimanya.
Jerit kesakitan seketika melolong dari mulut Delisa yang tampak sangat kesakitan saat Damian berusaha mendorong miliknya lebih dalam.
"Sakit ... ku mohon hentikan," pinta Delisa dengan penuh air mata.
Sejenak Damian membeku saat menyadari sesuatu menghalanginya di dalam sana dan juga erangan Delisa yang tampak begitu kesakitan, menyadarkannya jika omongan Delisa waktu itu mengenai dirinya yang masih perawan bukan bualan semata. Wanita itu jelas-jelas terlihat sangat kesakitan dan ketakutan, tapi Damian tidak bisa berhenti. Sesuatu di dalam dirinya mendesak untuk segera di tuntaskan.
"Diamlah, kau akan jauh lebih sakit jika terus meronta!" Damian berusaha memegangi pinggang Delisa agar tubuh mereka yang sudah setengah menyatu tidak terpisah.
Delisa tidak peduli, ia terus memukuli dada Damian. "Tapi ini sakit berengsek!" makinya.
Damian menangkap pergelangan tangan Delisa dan membawanya kembali keatas kepala, lantas ia merunduk di hadapan wajah wanita itu. "Itu karena kau tidak menikmatinya. Sekarang diamlah dan nikmati setiap sentuhanku, maka kau tidak akan lagi kesakitan!" bisiknya dengan suara serak dan berat.
Kali ini Delisa menghentikan rontaannya, namun tatapannya masih dipenuhi kemarahan. Ia membuang wajahnya ketika Damian akan mencium bibirnya sehingga bibir Damian mengenai ceruk lehernya. Tapi nyatanya keputusannya itu malah membawanya pada sensasi asing yang tidak pernah ia rasakan sebelumnya. Tubuhnya tiba-tiba meremang saat bibir dan rahang Damian yang di tumbuhi bakal-bakal jenggot mengenai kulitnya. Pria itu dengan ahli mencumbu lehernya.
Sementara bibir mencumbu, Damian terus mendorong masuk. Saat berhasil menerobos batas keperawanan Delisa, wanita itu menjerit sehingga ia menghentikan dorongannya. Dilepaskannya tangan Delisa sebelum menggenggam wajah wanita itu dan di tatapnya dengan penuh keyakinan sepasang netra yang tampak kesakitan itu.
"Sssttt ... percayalah sakitnya tidak akan lama, kau akan menerimaku seutuhnya," gumam Damian lembut sebelum mencium kening Delisa.
"Aku membencimu!" balas Delisa sambil memalingkan wajah.
Damian tersenyum miring. "Mari kita lihat setelah ini kau akan tetap membenciku atau tidak!" kemudian dia mulai bergerak, perlahan dan penuh kelembutan setelah mencecap kedua buah dada Delisa bergantian.
Damian memejamkan mata menikmati sensasi saat tubuhnya di cengkeram erat oleh Delisa. Wanita itu terlalu rapat mencengkeram tubuh Damian dibawah sana. Sudah lama Damian tidak melakukan seks dengan seorang wanita sehingga dorongan untuk bergerak dengan cepat terlalu menggoda, tapi entah mengapa ia tidak bisa melakukannya pada Delisa? Ia ingin memberikan pengalaman pertama yang indah bagi Delisa, ia ingin wanita itu bisa menikmatinya. Sama seperti ia yang begitu menikmati percintaan ini.
Oh Tuhan, andai Delisa tahu ia begitu menggoda....
Pemandangan wajah cantik Delisa yang tampak tersiksa oleh kenikmatan yang ia berikan membuat Damian menyerah dalam pusaran gairah. Ia tidak bisa menahan diri untuk tidak menggeram ketika gelombang kenikmatan itu menerjangnya tanpa ampun. Di semprotkannya cairan kental miliknya kedalam rahim Delisa sebelum menenggelamkan wajahnya ke sisi leher wanita itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/319055125-288-k199504.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Delisa (Naik Ranjang)
RomantizmBlurb Menikah dengan Damian dan menjadi ibu sambung dari keponakannya adalah dua hal yang tidak pernah dipikirkan oleh Delisa. Tapi disinilah Delisa berada saat ini, menjadi istri dari mantan adik iparnya demi memenuhi permintaan terakhir sang adik...