5. Waktu dan Tenggara

2K 643 238
                                    


Haiiiiiiii bestiiiii ketemu lagi sama aku

Jangan bosen untuk baca cerita ini yaaa🖤🖤, karena episode selanjutnya bakalan lebih seruuu nih😍😍😍

Happy reading....

***

"Suara lo indah, sama seperti orangnya,"

"Suara lo indah, sama seperti orangnya,"

"Suara lo indah, sama seperti orangnya," ucap Bening mengulang kata itu hingga tiga kali.

"Siaga satu spesies buaya muncul di deket gue," ucap Bening cepat seraya memeluk badannya dengan kedua tangannya.

"Tapi kenapa gue deg deg an," ucap Bening seraya menangkup wajahnya dengan kedua tangannya.

"Aaaaaaaaaa!!!" teriak Bening bergulung-gulung di kasur kamarnya.

"Bening kenapa teriak-teriak!" ucap Bunda Bening dari luar kamar.

Bening seketika mengubah posisinya menjadi duduk.

"Itu Bun ada kecoak," jawab Bening.

"Astaga Bunda kira apa, jangan teriak-teriak nanti tetangga ngamuk Bunda yang kena," ucap Bunda Bening.

"Iyaaa Bun, maaf," ucap Bening, setelah itu tidak terdengar lagi suara Bunda Bening.

Bening menghela napasnya pelan, pikirannya lagi-lagi tertuju kepada Tenggara.

"Emang kalau orang punya apapun yang dia mau auranya beda," ucap Bening menyadari bahwa dirinya berada di kalangan bawah berbeda dengan kehidupan Tenggara.

"Ngapain juga gue mikirin orang, mending mikirin hidup gue sendiri," ucap Bening memilih merebahkan badannya di atas kasur dan memejamkan matanya untuk tidur.

Tapi beberapa saat kemudian, ponselnya berbunyi, dengan malas Bening membukanya, dan ternyata pemberitahuan dari operator jika kuota Bening habis, seketika Bening langsung menghela napasnya kasar, dia meletakkan kembali ponselnya secara asal-asalan dan memilih untuk memejamkan matanya kembali.

••••

Ke esokan harinya.

Tenggara baru saja tiba di kampus, dia memarkirkan motornya, setelah itu Tenggara pergi ke kantin karena kelasnya masih kurang satu jam.

Tenggara segera membeli makanannya, karena tadi sebelum berangkat ke kampus Tenggara memang sengaja tidak makan karena untuk menghindari Mamanya.

Setelah menunggu beberapa menit pesanan Tenggara sudah jadi, lantas Tenggara segera mencari tempat duduk, kondisi kantin saat ini memang sangat ramai, beruntung Tenggara mendapatkan tempat duduk.

Tidak jauh dari Tenggara ada Bening yang baru saja tiba di kantin, dia juga memesan makanan, tapi setelah itu Bening kebingungan untuk mencari tempat duduk karena tidak ada yang tersisa.

"Kenapa serame ini sih," keluh Bening, Bening mengedarkan pandangannya ke sekitar dan mendapati satu kursi yang kosong, tapi sayangnya ada seseorang di depan kursi itu.

Bening melihat Tenggara ada disana, Bening menghela napasnya pelan, dari pada dia tidak mendapatkan tempat duduk, dia lebih memilih menghampiri Tenggara.

"Kak permisi gue boleh gabung meja? Semuanya penuh," ucap Bening, Tenggara yang sedang makan itu menghentikan kegiatannya dan menatap Bening.

"Boleh, duduk aja," jawab Tenggara.

Waktu dan TenggaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang