16. Waktu dan Tenggara

1.3K 422 115
                                    

 Bening sama Tenggara ada momen romantis 😝

Kalau kalian jadi Bening kira-kira bakalan deg deg an nggak waktu Tenggara bilang suka? Hahaha

Happy reading

***

Beberapa hari telah berlalu dan Bening tidak kunjung menemui Tenggara, lebih tepatnya Bening menghindar dari Tenggara.

Andai Bening tahu bahwa beberapa hari ini Tenggara uring-uringan sendiri karena Bening menghindarinya mungkin Bening akan menertawakan Tenggara.

Bening sangat hati-hati di kampus agar tidak bertemu dengan Tenggara, yang benar saja jika dia bertemu dengan Tenggara pasti Tenggara akan membahas perihal pengakuannya kemarin, ya meskipun itu belum tentu dilakukan oleh Tenggara, hanya saja Bening jaga-jaga.

Hari ini lebih tepatnya siang hari ini matahari bersinar sangat terik, dan disinilah Bening berada, di Kafe tempat dia bekerja dia baru saja sampai di Kafe dan akan bersiap untuk masuk karena setengah jam lagi dia akan mulai bekerja.

Saat memarkirkan motornya di depan Kafe Bening langsung membeku di tempatnya karena ada Tenggara di depan Kafe yang tengah menatap ke arahnya, lebih tepatnya Tenggara berjalan ke arah Bening.

Mampus

Batin Bening

Ingin rasanya Bening berlari tapi itu tidak mungkin, mana Tenggara sangat tampan hari ini, ah sepertinya Bening gila sudah berpikiran seperti itu.

"H-hai kak," sapa Bening kepada Tenggara, berusaha untuk tidak canggung.

"Tiga hari Bening," ujar Tenggara dengan tatapan datar.

"T-tiga hari kenapa kak?" tanya Bening gugup.

"Lo ngehindar dari gue," jawab Tenggara.

Bening langsung diam, sial mulutnya tiba-tiba tidak bisa mengelak omongan Tenggara barusan.

"Kak sebenarnya gue itu," Bening menggantung ucapnya, dia menundukkan wajahnya dan menggenggam erat-erat tangannya.

"Kenapa?" tanya Tenggara.

"Gue nggak bisa bales rasa suka lo kak, karena gue belum siap," Bening mengucapkannya secepat kilat.

Tenggara diam.

Dukk

Mata Bening terbelalak kaget ketika kepala Tenggara dia sandarkan di bahu Bening, posisi mereka saat ini berhadapan.

"Bening jadi lo kepikiran soal ini?" tanya Tenggara masih tetap dalam posisinya.

"I-iya kak," jawab Bening gugup.

"Gue nggak masalah sama jawaban lo, tapi kasih gue alasan," Tenggara berucap dengan nada yang terdengar kecewa di telinga Bening.

"Gue trauma kak, gue selalu gagal dalam hubungan," jawab Bening.

Tenggara menghela napasnya sangat pelan, dia mengubah posisinya lantas Tenggara menatap Bening.

"Gue ngerti,"

"Maafin gue udah buat lo kepikiran,"

Bening menggelengkan kepalanya cepat.

"Gue yang harus minta maaf kak," ujar Bening.

"Setelah ini gue nggak mau lo ngehindar dari gue," Tenggara berucap dengan sungguh-sungguh.

"Gue ngerasa bersalah udah bilang suka sama lo kalau pada akhirnya lo lebih milih ngehindar dari gue Bening,"

Waktu dan TenggaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang