20. Waktu dan Tenggara

1.1K 313 206
                                    

Haloooo guysss gimana kabarnya?

Masih semangat kan buat baca Waktu dan Tenggara?😁😁

Bentar lagi Waktu dan Tenggara akan terbit Lo guys! Jangan lupa nabung yaaa😍😍😍😍😍

Selamat membaca...

***

Kabar tentang hubungan Bening dan Tenggara menyebar secepat kilat di kampus, banyak anak-anak yang membicarakan hal ini, karena hal ini Bening merasa sangat tidak nyaman berada di kampus, banyak pasang mata yang menatapnya jengkel, Bening sangat amat sadar jika kebanyakan anak-anak yang membicarakan dirinya itu tidak suka jika Bening berpacaran dengan Tenggara.

"Bagaimana keadaan anda teman, masih kuat mental?" tanya Alika seraya menyodorkan tangannya berlagak seolah itu adalah Mikrofon.

Bening menatap Alika sebal dia menggeser tangan Alika yang ada di depan mulutnya.

"Al diem deh gue badmood banget," ujar Bening.

"Nggak usah didengerin kalik," ucap Alika.

"Masalahnya gue punya telinga Alika!" Bening tiba-tiba kesal.

"Maksut gue nggak usah di masukin ati dodol!"Alika nyolot.

Bening memutar bola matanya malas.

"Akhirnya lo jadian juga ya sama kak Tenggara," ujar Alika dengan tatapan menggoda.

Bibir Bening tiba-tiba saja tersenyum, lebih tepatnya Bening menahan senyumannya.

"Kalau mau senyum, senyum aja, muka lo nggak enak di pandang," ujar Alika.

Bening menepuk sedikit keras lengan Alika, hal itu membuat Alika sedikit mengeluh.

"Karena lo jadian gue mau traktiran," ucap Alika.

"Iya-iya gue traktir, lo mau apa emang?" tanya Bening.

"Mau sebongkah berlian,"

"Temen nggak ada akhlak, yang lain gue kagak mampu!"


Alika langsung tertawa karena ucapan Bening barusan.

"Gue bercanda, gue mau traktiran makan aja di restoran deket kampus," ucap Alika.

"Kalau itu gue masih mampu," ucap Bening seraya tertawa.

"Lo Bening kan?" tanya wanita yang baru saja datang.

Bening dan Alika menoleh menatap sumber suara, Bening mengernyitkan dahinya melihat dua wanita yang sekarang berdiri di depannya.

"Iya gue Bening, ada perlu apa?" tanya Bening.

"Lo beneran pacaran sama Tenggara?" tanyanya.

"I-iya, kenapa?" tanya Bening sedikit bingung.

"Gue cuma mau bilang lo nggak pantes sih sama Tenggara," ucapnya seraya tertawa pelan begitu juga dengan temannya, tidak lama kemudian dia langsung pergi meninggalkan Bening dan Alika.

"Dasar cewek gila!"

Bening seketika menoleh menatap Alika yang baru saja berteriak dengan tatapan terkejut.

"Al lo bilang apaan anjir, anaknya balik lagi bangsat," ujar Bening.

"Lo bilang apa barusan?" tanya gadis itu.

"Lo gila," ucap Alika lagi.

Tidak lama kemudian gadis itu langsung menjambak rambut Alika dengan brutal karena hal itu Alika tidak terima dia langsung menarik rambut gadis itu.

Waktu dan TenggaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang