27. Waktu dan Tenggara

757 213 110
                                    


Happy reading

****

Keesokan paginya.

"Kak kenapa dari tadi diem aja? Katanya mau nanya sesuatu sama aku," tanya Bening.

Posisi Tenggara dan Bening saat ini berada di sebuah Kafe.

Tenggara menatap Bening.

"Nggak ada yang mau kamu bicarain sama aku sebelum aku tanya ke kamu?" tanya Tenggara.

Bening mengerutkan dahinya, pertanda dia tidak mengerti apa yang Tenggara maksut.

"Nggak ada kak kenapa emang?" tanya Bening ragu.

Tenggara diam, sepertinya Bening memang tidak ingin bercerita apa-apa kepada dirinya.

"Tadi malem kamu ada di mana?" tanya Tenggara.

Bening terdiam sejenak.

"Di rumah," jawab Bening cepat.

Tenggara tersenyum paksa, dia bisa melihat jika Bening berbohong.

"Kamu mau jujur nggak sama aku?" tanya Tenggara lagi-lagi membuat Bening bingung.

"Maksutnya gimana sih kak aku nggak paham," jawab Bening bingung.

"Siapa Leo Bening?" tanya Tenggara langsung kepada intinya, Bening terkejut saat mendapati tatapan marah di mata Tenggara.

"Temen kak," jawab Bening, karena memang itu kenyataannya.

"Oke aku nggak masalah kamu temenan sama siapapun itu, tapi aku nggak suka kamu bohongin aku Bening," tegas Tenggara.

Bening benar-benar terdiam.

"Kak emang aku bohong apa?" tanya Bening, jujur dia gelisah saat ini.

"Tadi malem kamu nggak bisa keluar sama aku, tapi kamu malah keluar sama cowok lain, dan segala pakek pelukan lagi," sindir Tenggara.

Jantung Bening berdetak dua kali lipat dari biasanya, bagaimana ini.

"Kakak tau dari mana?" tanya Bening amat sangat gugup.

Tenggara mengeluarkan ponselnya dan meletakkan dimeja hingga menimbulkan bunyi yang sedikit nyaring, Bening memberanikan diri untuk menatap Tenggara yang sangat amat ketara jika laki-laki itu tengah menahan emosinya.

"Kenapa diem aja, cepetan liat,"

Bening menghembuskan napasnya perlahan, dia mengambil ponsel Tenggara, dan Bening terkejut ketika mendapati foto dirinya dan Leo berpelukan tadi malam.

"Kakak salah paham," kata Bening cepat.

"Aku kecewa sama kamu Bening karena kamu nggak menghargai aku sebagai pasangan kamu, dan kamu berbuat seperti ini dengan lelaki lain hah?" tekan Tenggara.

Bening diam.

"Maksut kakak aku berbuat hal seperti ini gimana kak?! aku belum jelasin ya kak kejadiannya kayak gimana, tapi kamu udah marah-marah kayak gini," Bening berbalik menatap Tenggara dengan emosi yang dia tahan.

Tenggara menghela napasnya kasar.

"Bukannya kamu tadi nggak ada niat buat jelasin, bahkan kamu sengaja bohong sama aku, buat nutupin hal itu Bening," saut Tenggara.

Bening berdiri dari kursinya dengan kasar, emosinya bahkan hampir meledak.

"Kita bicarakan hal ini besok kak, aku sibuk," ujar Bening beranjak dari tempatnya tapi suara Tenggara menghentikan langkahnya.

"Kamu mencoba lari dari masalah Bening,"

Tenggara berdiri dari tempatnya dia menarik tangan Bening dan membawanya keluar dari Kafe.

"Jelasin sekarang aku kasih waktu," ucap Tenggara tegas.

"Bisa-bisanya kamu menilai sesuatu dari apa yang kamu lihat, tanpa mengetahui faktanya kak,"

"Bening! Aku udah minta kamu jelasin dan kamu malah menghindar dari pertanyaan, kamu sadar nggak hah!"

Bening amat sangat terkejut ketika Tenggara membentaknya seperti itu, ini adalah pertama kalinya Tenggara seperti itu pada dirinya.

Bening mengalihkan pandangannya dari Tenggara, matanya terasa panas sebentar lagi air matanya akan jatuh.

"Liat aku sekarang Bening!" tegas Tenggara.

Bening hanya diam saja dia masih setia mengalihkan pandangannya dari Tenggara, tiba-tiba saja Tenggara memegang dagu Bening dan betapa terkejutnya dirinya saat melihat Bening sudah meneteskan air matanya, sangat jelas jika Bening terluka.

Tenggara melepaskan tangannya dari dagu Bening.

"Sial!" umpat Tenggara seraya mengacak rambutnya frustasi, dia tidak bisa melihat Bening menangis seperti ini.

Tenggara menatap Bening yang masih menangis, Bening menundukkan wajahnya, Tenggara mengatur napasnya dia mendekat dan memeluk Bening.

"Maaf," ucap Tenggara pada akhirnya.

Bahu Bening semakin bergetar dia memeluk Tenggara dengan begitu eratnya.

"Leo cuma nolongin aku kak, tadi malem aku hampir di perkosa sama orang mabuk,"

Deg

Tenggara terkejut mendengar ucapan Bening di sela sela tangisannya.

Seketika Tenggara melepaskan pelukannya dia manatap Bening.

"Tadi kamu bilang apa Bening?" tanya Tenggara.

Bening menatap Tenggara dengan air mata yang masih mengalir di matanya.

"Aku takut kak, dan Leo coba nenangin aku, nggak lebih dari itu," Isak Bening di sela-sela tangisannya.

Tenggara diam, sial dia sudah berbuat salah dengan membentak Bening, hatinya tiba-tiba saja terasa berdenyut, Tenggara menatap Bening dia mengusap air mata Bening.

"Maafin aku," ucap Tenggara.

Bening menatap Tenggara, dia memeluk Tenggara kembali dengan erat dan terus menangis, sedangkan Tenggara tidak henti-hentinya untuk meminta maaf kepada Bening.

••••

Tenggara baru saja tiba di rumah, dia mengernyitkan dahinya saat mendapati beberapa mobil polisi di rumahnya, Tenggara segera keluar dari mobil.

"Pak ada apa ya ini?" tanya Tenggara kepada salah satu polisi disana.

"Ada kasus pembunuhan dua tahun yang lalu mas, dan pelakunya pasangan suami istri yang tinggal di rumah ini, dan korbannya adik kandung suaminya,"

Deg

Tenggara terdiam mencerna setiap kata yang baru saja terucap itu, tidak lama kemudian Tenggara melihat Mama dan Papanya di bawa oleh dua polisi.

"Mah Pa apa maksutnya ini?" tanya Tenggara tidak percaya.

"Tenggara tolong hubungi pengacara," ucap Erik menatap Tenggara.

Raya menatap Tenggara dengan diam, tapi air mata Raya jatuh terus menerus.

"Maafin Mama," ucap Raya.

Tenggara tidak bisa berkata-kata lagi.

"Maksutnya apa mah pah!!!" Tenggara sudah tidak bisa menahan emosinya.

"Ayo cepat masuk ke mobil!"

Raya dan Erik di paksa untuk masuk ke dalam mobil polisi, sedangkan Tenggara dia hanya diam tidak percaya dengan apa yang di lihatnya barusan, jantungnya berdetak dengan cepat, kepalanya benar-benar ramai dengan semua pikiran yang baru saja menyerang dirinya.

Bersambung....

Siapa yang deg deg an waktu baca part ini🤣🤣🤣

Komen next untuk lanjut guysss, jangan lupa spam komen yaaaa🥰

SEMOGA HARIMU MENYENANGKAN 

Waktu dan TenggaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang