30. Waktu dan Tenggara

1.7K 205 222
                                    



Guys siap2 yaaaa kalau baca part ini🤣🤣🤣, awas jangan marah marah yaaaa🤣🤣🤣

Happy reading

***

Bening hanya diam saja di hadapan Tenggara yang duduk di depannya, tigapuluh menit yang lalu Bening mengajak Tenggara bertemu di sebuah Kafe.

"Aku minta maaf," ucap Tenggara.

Bening tersentak, dia menatap Tenggara yang bahkan menatapnya dengan tatapan teduh.

"Kak hubungan kita sampai disini aja,"

Deg

Tenggara terkejut atas apa yang di katakan Bening barusan.

"Kenapa?" tanya Tenggara.

"Kita udah nggak cocok," jawab Bening.

Tenggara benar-benar terdiam.

"Kasih aku alasan kenapa hubungan kita harus selesai sekarang?" tanya Tenggara sekali lagi.

Bening menatap Tenggara.

"Bukannya kita udah saling nyakitin ya kak, selama ini aku bener-bener tertekan kak, aku punya banyak masalah di luar hubungan kita, dan kamu malah seenaknya bilang aku berubah kak," ucap Bening.

Tenggara tersenyum paksa.

"Kalau kamu punya masalah aku juga punya masalah Bening, kamu nggak tau apa yang selama ini aku rasain, bahkan setiap kali aku mau cerita kamu selalu nggak ada di samping aku, mungkin ini kesannya aku egois karena seakan aku adu nasib sama kamu, tapi kamu harus tau Bening kalau aku butuh kamu, tapi kamu? nggak peduli sama sekali," jelas Tenggara.

Bening menatap Tenggara, dia Mahan air matanya yang hampir keluar.

"Hubungan kita udah nggak sehat lagi kak, kita sama sama saling nyakitin, buat apa di pertahankan," parau Bening.

Tenggara lagi-lagi memaksakan senyuman di bibirnya.

"Kamu mau kita udahan?" tanya Tenggara.

Bening meneteskan air matanya bersamaan dengan itu dia mengangguk kepalanya.

"Kalau itu yang kamu mau, aku nggak bisa buat bilang enggak Bening," ucap Tenggara dengan berat hati.

Bening meremas kuat tangannya, dia mengambil tasnya dan berdiri dari tempatnya.

"Makasih kak dan aku minta maaf," ucap Bening lantas dia pergi begitu saja meninggalkan Tenggara.

••••

Seminggu telah berlalu semenjak hubungan Bening dan Tenggara berakhir.

"Gar lo nggak papa?" tanya Aldi kepada Tenggara, wajahnya tampak pucat.

"Gue cuma kurang tidur," jawab Tenggara.

"Lo nggak nyaman sama tempat tinggal baru lo?" tanya Aldi, beberapa hari ini memang Tenggara sudah berpindah tempat tinggal karena rumahnya sudah laku terjual, banyak pikiran yang menghantui Tenggara, uang hasil menjual rumah bahkan tidak cukup untuk mengatasi masalah perusahaan, bahkan sepertinya Tenggara akan kehilangan perusahaannya sekarang.

"Nggak gitu, gue cuma banyak pikiran, gue putus sama Bening,"

Aldi tersentak karena ucapan Tenggara.

"Kenapa tiba-tiba?" tanya Aldi bingung.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 25, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Waktu dan TenggaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang