Hidup berkecukupan dan bergelimang harta sepertinya sangat menyenangkan bukan? Tapi semua itu seperti tidak berarti untuk Arghi Matteo Tenggara, karena keluarganya yang sangat tidak harmonis. Rumah yang seharusnya menjadi tempat ternyaman untuk pula...
"Tapi tetep aja gue tonjok mukanya, enak aja," ucap Bening.
"Nyet lo tuh gila bener, tengah malem lo iyain buat pergi sama Rio, lo nggak takut diapa-apain hah, kesel gue tiba-tiba lo ninggalin gue sendirian di Kafe," ucap Alika.
"Gue nggak takut karena gue butuh penjelasan langsung dari Rio Alika, lagian Rio udah gue bikin babak belur juga," ucap Bening.
"Lo lagi beruntung aja bisa nonjokin Rio, kalau sebaliknya lo yang di tonjok gimana?" tanya Alika.
"Siapa tau ada ultramen yang mampir buat nolongin gue tadi malem," ucap Bening, seketika Alika langsung menoyor kepala Bening, hal itu malah membuat Bening tertawa.
"Jam berapa sekarang?" tanya Alika, Bening menatap jam tangan yang melingkar di tangannya, seketika dia memelotkan matanya.
"Anjirrr kita ada kelas!!" ucap Bening seraya bangkit dari tempat duduknya dan membereskan barang-barangnya.
"Shit! kelasnya Bu Risma, mampus kita," ucap Alika yang tiba-tiba teringat jika hari ini ada mata kuliah yang di ajarkan oleh Bu Risma, Dosen yang terkenal tidak akan mengampuni mahasiswa yang telat memasuki kelasnya.