29. Waktu dan Tenggara

851 182 35
                                    


Guysss siapa yang udah jamuran nungguin cerita ini update???🤣🤣

Maaf ya guysss aku baru update soalnya lagi sibuk banget sama persiapan kuliah, maaf yaaaaa.

Semoga suka yaa sama kelanjutan ceritanya

Happy reading

***

Bening sedari tadi menghela napasnya kasar ketika dirinya tidak mendapati Alvin di dalam ruangan belajarnya, jika seperti ini jelas nanti dirinya akan di marahi oleh Miranda.

Bening menatap jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya, ada waktu tigapuluh menit sebelum Miranda tiba di rumahnya.

Bening meletakkan tasnya dia pergi meninggalkan rumah Miranda, sebelum itu dirinya berpesan ke asisten rumah tangga Miranda jika dirinya keluar sebentar untuk mencari Alvin, beruntung beberapa hari ini Bening sudah mengetahui tempat nongkrong Alvin jadi dirinya tidak susah-susah harus mencarinya di mana.

Bening mengendarai motornya meninggalkan rumah Miranda, beberapa saat kemudian Bening sudah sampai di sebuah bangunan yang terlihat sederhana, baru saja akan masuk Bening mendapati Alvin yang keluar dengan sudut bibir yang berdarah

"Alvin!" panggil Bening.

Alvin menatap seseorang yang memanggilnya, matanya terkejut karena dia mendapati Bening.

"Lo ngapain disini kak?!"

Alvin bertanya dengan ekspresi yang jelas-jelas sangat tidak suka.

"Alvin kamu habis berantem?" tanya Bening khawatir seraya akan memegang wajah Alvin tapi dengan cepat Alvin menepis tangan Bening.

"Ayo pulang saya obatin," ucap Bening.

"Lo pulang aja sendiri kak! Gue masih ada urusan!" ujar Alvin seraya beranjak dari tempatnya tapi Bening menahan tangan Alvin.

"Alvin nurut sama saya, luka kamu harus di obati, selain itu kamu juga harus belajar, sebentar lagi ada ulangan kan di sekolah," jelas Bening.

Alvin menatap Bening jengkel.

"Lo kenapa susah banget ngerti si kak! Gue nggak suka les sama lo! Lo bisa berhenti sekarang!" sentak Alvin.

"Lo butuh duit berapa?!Biar gue kasih sekarang juga dan lo bisa berhenti!" tegas Alvin.

Bening menghela napasnya pelan.

"Ayo pulang sekarang," ucap Bening dengan tegas.

Alvin menatap Bening, dia tersenyum miring.

"Oke gue pulang sekarang," ucap Alvin.

Bening memegang tangan Alvin.

"Lepasin, gue nggak akan kabur," ucap Alvin menatap Bening datar.

Bening menghela napasnya pelan, pada akhirnya dia melepaskan tangan Alvin.

Alvin mengambil motornya dan mengendarainya, sedangkan Bening juga sama dia mengikuti motor Alvin dari belakang, dan dirinya sangat bernapas lega saat keduanya sampai di rumah, ternyata Alvin tidak berbohong, tapi jujur saja Bening sedikit aneh karena Alvin tiba-tiba menuruti perkataannya.

"Alvin kamu dari mana?" tanya seseorang tiba-tiba keluar dari rumah dia adalah Miranda Mama Alvin.

"Tunggu, ini bibir kamu kenapa bisa gini?" tanya Miranda seraya memegang wajah Alvin.

Waktu dan TenggaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang