28. Waktu dan Tenggara

922 206 62
                                    

Gimana nih kabar kalian baik kan? Semoga baik yaaaa🥰🥰

Absennn duluuuuu yukkkk yang udah nabungg buat ikutan PO novel WAKTU DAN TENGGARA🥰

Selamat membaca

***

Beberapa bulan telah berlalu, Tenggara hanya seorang diri menghadapi kenyataan pahit yang di terima, orangtuanya dinyatakan benar-benar bersalah dan harus mendekam di penjara.

Bahkan Tenggara benar-benar merasa di tinggal seorang diri sekarang, hubungannya dengan Bening sangat tidak karuan, bahkan Bening belum mengetahui kabar tentang orangtua Tenggara yang di penjara, setiap ingin bercerita tentang masalah apa yang tengah di hadapinya kepada Bening, Bening selalu tidak ada dalam posisi untuk mendengarkan apa masalah Tenggara.

Tenggara rasanya benar-benar putus asa sekarang, dia tidak tau harus lari kemana lagi saat ini.

"Gar udah makan?" tanya Kaina.

Tenggara menatap Kaina, dia tersenyum tipis.

"Udah tadi," jawab Tenggara.

Kaina duduk di samping Tenggara mengeluarkan sekotak bekal.

"Aku tau kamu bohong," ucap Kaina seraya memberikan kotak bekal itu kepada Tenggara.

Tenggara menatap Kaina.

"Makasih Na," ujar Tenggara.

"Untuk apa?" tanya Kaina.

"Makasih karena lo peduli sama gue selama ini," ujar Tenggara, memang selama ini Kaina selalu ada di sisi Tenggara semenjak orangtua Tenggara di penjara.

Kaina tersenyum sangat tipis.

"Bening udah tau?" tanya Kaina.

Tenggara menggelengkan kepalanya.

"Gue sama dia jarang komunikasi, sekali komunikasi malah berantem, nggak ada waktu yang tepat untuk gue cerita," ucap Tenggara pelan, memang benar apa yang di katakan Tenggara, dari pada akurnya Tenggara dan Bening lebih sering bertengkar, entahlah Tenggara merasa semuanya yang ada di diri Bening berubah.

Kaina diam.

"Gar aku ada kelas aku tinggal dulu nggak apa-apa kan?" tanya Kaina.

Tenggara menatap Kaina.

"Iya, pergi aja Na,"

"Jangan lupa di makan," ucap Kaina seraya tersenyum kepada Tenggara, Tenggara juga membalas senyuman Kaina.

Tenggara diam menatap kotak bekal milik Kaina yang sekarang ada di tangannya, Tenggara tersenyum sangat tipis setidaknya ada seseorang yang menghibur dirinya sekarang.

Tenggara menghembuskan napasnya perlahan, dia segera berdiri dari tempatnya, karena dirinya juga ada kelas sebentar lagi, tapi saat berjalan ke arah fakultasnya, Tenggara mendapati Bening tengah bersama Leo yang tengah mengobrol, Tenggara diam, rasanya seperti sesuatu yang menjadi miliknya telah di ambil orang lain, itu yang di rasakan Tenggara sekarang, Bening lebih sering bersama dengan Leo.

Tenggara menghampiri Bening.

"Bening ada yang mau aku bicarakan," ucap Tenggara.

Bening dan Leo sontak menatap ke arah Tenggara.

"Leo gue pergi dulu," ucap Bening yang di angguki Leo.

Tenggara menatap Leo dengan tatapan datar, kemudian Tenggara menarik tangan Bening lebih tepatnya Tenggara menggenggam tangan Bening dan membawanya pergi.

Waktu dan TenggaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang