#9 : Penaklukkan II : Kerusuhan

8 7 0
                                    

Tanggal 14-12-2020.

Lebih tepatnya pada hari senin pukul 07.00 Pagi sidang tuduhan bahwa Narest Lakeswara adalah pelaku Kriminal besar bernama Vollstrecker akan segera dimulai.

Ini terjadi setelah penangkapannya 1 hari yang lalu berdasarkan bukti yang dibawa sang pemutus takdir.

Akhirnya,

Hakim telah sedia di tempatnya.
Serta pengacara dari kedua belah pihak telah hadir..

Narest dan Schicksalsbrecher telah berada di tempatnya masing-masing.

Hakim : Kepada 'Pihak kedua' dipersilahkan untuk berbicara.

Schicksalsbrecher pun menjelaskan informasi apa yang dia dapatkan dan mengapa dia menuduh Narest sebagai pelaku.

Schicksalsbrecher : Ini dia buktinya Tuan.

Dia memberi foto yang sebelumnya
mengejutkan Narest hingga tak berkutik.

Hakim: Kepada Saudara Tersangka silahkan jelaskan tentang kejadiannya.

Narest menjelaskan kejadiannya bahwa dia bukan pelakunya.

Narest : Peristiwa sebenarnya adalah..
Tuan Vollstrecker bukanlah aku maupun keluargaku... Kami justru diselamatkan olehnya dengan bantuan pasukannya.
Memang dia menggunakan pasukan
dari menyabotase penjara. Itu karena mungkin dia memiliki prinsip, orang jahat bukanlah sepenuhnya jahat, dia mungkin ingin menunjukkan bahwa mereka yang merupakan kriminal masih punya potensi kebaikan dalam dirinya.

Hakim : Lantas.. Adakah bukti bahwa tersangka bukanlah Vollstrecker?

Narest: Jikalau aku adalah dia.. Apakah kalian ada bukti bahwa aku adalah dia?

Hakim : Kalau begitu bagaimana tersangka menjelaskan tentang keluarga anda yang menjadi korban? bukankah tampak aneh jika "Vollstrecker" sebegitu baiknya menolong keluargamu? Apa untungnya dia bila menolongmu?

Narest: Ahahahahahaa...

Narest justru malah tertawa terbahak-bahak karena pertanyaan polos itu terlontar dari mulut Sang Hakim.

Lantas Narest Lakeswara langsung menjelaskannya.

Narest: Maaf atas kelancanganku.. Baiklah akan kujelaskan.. Pertama, Kejahatan terorisme yang terjadi di monument nasional adalah insiden yang begitu besar bukan? Lantas bila ada yang sanggup mengatasi itu,bukankah nilai positif dimata publik akan bertambah?

Hakim:Baik lanjutkan saudara Narest

Alvie : Kedua,, Ayahku.. Dia adalah Walikota di kediamanku, jika "Vollstrecker" mendapatkan
perhatian darinya, bukankah itu juga akan menjadi pengakuan besar?
Mungkin itulah salah satu alasan Dia menolong kami.

Hakim: Cukup masuk akal. Lanjutkanlah

Narest : Terakhir.. Kalian masih ingat?
Berita yang baru saja muncul di tv? Tentang pasukannya yang berpidato? Bukankah itu salah satu bukti besar yang kukatakan tadi? Tuan Vollstrecker
hanya ingin pengakuan untuk menjadi pelindung dan penolong.. Itu adalah bukti jelas bahwa spekulasiku ini adalah benar..

Hakim : Baiklah aku mengerti.. Bagaimana dengan saudara tuan Schicksalsbrecher?

Schicksalsbrecher : Mengenai Narest sebagai Tuan Vollstrecker, sepertinya memang tidak mencurigakan.. Tapi!  bukan berarti aku akan menganggap remeh ini..! Pemikirannya seakan dia mendukung Tuan Vollstrecker.. Mau bagaimanapun, cara dia salah karena bergerak tidak sesuai hukum yang berlaku!

** Brakkkt* Narest seketika menggebrak meja karena emosinya

Narest: Lantas Tuan! bagaimana dengan caramu membunuh seseorang yang berpidato??! Apa-apaan itu.! Ditambah lagi merekalah yang menyelamatkan kami.!

Desire Of God : Revenge Of Misguidance LordTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang